Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TBIG Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 5,6 Triliun dalam Jangka Waktu 5,5 Tahun

Kompas.com - 28/10/2021, 11:48 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menerbitkan surat utang (Surat Utang 2027) dengan jumlah keseluruhan sebesar 400 juta dollar AS atau Rp 5,6 triliun (Kurs Rp 14.200 per dollar AS).

Dalam laporan yang diterima Kompas.com, Kamis (28/10/2021), surat utang tersebut memiliki tingkat suku bunga 2,8 persen dengan peringkat BBB- oleh Fitch Ratings Ltd dengan batas jatuh tempo di 2 November 2027 atau selama 5,5 tahun.

“Adapun jumlah bersih yang akan diterima dari penerbitan Surat Utang adalah sekitar 396 juta dollar AS. Nominal tersebut telah dikurangi dengan biaya penjaminan emisi dan komisi serta perkiraan biaya dan pengeluaran lainnya yang harus dibayarkan sehubungan dengan penerbitan Surat Utang tersebut,” seperti tertulis dalam laporan tersebut.

Baca juga: Tower Bersama Bukukan Laba Rp 663,26 Miliar di Semester I-2021

TBIG berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar 100 juta dollar AS (Fasilitas B) dan fasilitas pinjaman revolving sebesar 200 juta dollar AS (Fasilitas RLF tahun 2017), serta fasilitas pinjaman revolving sebesar 375 juta dollar AS (Fasilitas RLF tahun 2019).

Jumlah pembiayaan kembali untuk Fasilitas B, Fasilitas RLF tahun 2017, dan Fasilitas RLF tahun 2019 akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali. Per 30 Juni 2021, total pinjaman TBIG setara kas milik dan entitas anaknya yakni Rp 28,5 miliar (2 miliar dollar AS) dan Rp 894 miliar (61,7 juta dollar AS).

Surat Utang 2027 ini akan terdaftar di the Singapore Exchange Securites Trading Limited (SGX) dan tidak ditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat. Surat Utang ini ditawarkan kepada pembeli perseorangan (bukan warga Amerika Serikat) yang berada di luar wilayah Amerika Serikat sesuai dengan Regulation S berdasarkan Securities Act tahun 1933 yang telah diubah.

"Di Singapura, Surat Utang 2027 ditawarkan kepada investor institusi dan investor lainnya sesuai dengan pengecualian yang tertulis dalam Securities and Futures Act, Singapore, Bab 289, Bagian 274 dan 275," ujar manajemen.

Sebagi informasi, total pinjaman milik TBIG dan entitas anaknya adalah sebesar 2 miliar dollar AS dan 61,7 juta dollar AS per 30 Juni 2021. Setelah memberlakukan penerbitan surat utang 2027 dan penggunaan perolehan dana bersih tersebut, total pinjaman yang dimiliki oleh entitas anak TBIG adalah sebesar 470,3 juta dollar AS mencakup liabilitas sewa, aset hak guna dan pinjaman bank.

Baca juga: TBIG Bakal Beli 3.000 Menara Telekomunikasi Senilai Rp 3,9 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com