Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah Tipis

Kompas.com - 10/11/2021, 15:57 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hujau pada Selasa (9/11/2021). Berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, IHSG berada pada level 6.683,14 atau naik 13,22 poin (0,2 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.663,88.

Sementara itu, terdapat 229 saham yang hijau, 273 saham merah dan 170 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi hari ini mencapai Rp 11,3 triliun dengan volume 19,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG di Sesi I Merah, Asing Lepas UNTR, INDF dan BBNI

Astra International (ASII) catatkan aksi beli bersih tertinggi sebesar Rp 252,5 miliar. Saham ASII melesat 5,5 persen di level Rp 6.175 per saham. Adapun volume perdagangan ASII sepanjang hari ini adalah 104,3 juta saham dengan total transaksi Rp 639,7 miliar.

Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 137,1 miliar. BMRI melesat 4 persen di level Rp 7.150 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 547,3 miliar dengan volume 78,1 juta saham.

Menyusul saham Bank Central Asia (BBCA) yang juga catatkan aksi beli bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 106 miliar. BBCA seharian ini terkoreksi di level Rp 7.650 per saham atau turun 0,3 persen. Total transaksi BBCA mencapai Rp 361,7 miliar dengan volume 47,5 juta saham.

Aksi jual bersih tertinggi hari ini antara lain, United Tractors (UNTR) dan Indofood Sukses Makmur (INDF) masing-masing sebesar Rp 59,9 miliar dan Rp 35,9 miliar. UNTR ditutup melemah 2,17 persen di level Rp 22.550 per saham, dan INDF turun 1,18 persen di level Rp 6.275 per saham.

Gainers hari ini, Matahari Department Store (LPPF) yang meroket 9,4 persen di level 4.160 per saham, Bank Mandiri (BMRI) juga melesat 4 persen di level Rp 7.150 per saham, kemudian Tower Bersama Infrastructure (TBIG) yang menguat 3.9 persen di level Rp 2.900 per saham.

Baca juga: Mitratel Patok Harga IPO Rp 800 Per Saham, Bagaimana Prospeknya?

Losers sepanjang hari ini antara lain, Bank Bumi Arta (BNBA) yang merosot 6,9 persen di level Rp 2.420 per saham, Bank Neo Commerce (BBYB) juga turun 3,2 persen di level Rp 1.510 per saham, dan Bank Mandiri (BMRI) di level Rp 6.875 per saham atau terkoreksi 1,7 persen.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,41 persen, Nikkei 0,6 persen, dan Strait Times turun 0,4 persen. Sementara itu Hang Seng Hong Kong menguat 0,7 persen.

Berdasarkan Bloomberg, di akhir perdagangan pasar spot rupiah ditutup melemah di level Rp 14.245 per dollar AS atau turun 4 poin (0,03 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.241 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com