Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kerja di Perusahaan Teknologi? Ini Tipsnya

Kompas.com - 19/11/2021, 14:05 WIB
Reni Susanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Di Indonesia, pangsa ekonomi digital pada 2020 mencapai 44 miliar dollar AS, diprediksi akan meningkat menjadi 124 miliar dollar AS pada 2025.

Hal ini seiring dengan perkembangan big tech yang cepat dan akan menjadi industri sangat penting. Catat saja Facebook, Google, Microsoft, Paypal, Alibaba, ByteDance, hingga Ant Financial.

Lantas bagaimana caranya bila generasi muda Indonesia ingin bekerja di big tech company tersebut?

Baca juga: Didirikan oleh Programer Komputer, Anomali Coffee Telah Rambah Berbagai Kota

Chief Growth Officer Happy Fresh, Johan Antlov mengatakan, siapapun yang ingin berkarier di big tech company harus mempersiapkan berbagai hal. Salah satunya, kualifikasi pendidikan.

"Kualifikasi pendidikan akan membantu kita untuk mengasah bagaimana berpikir kritis. Jadi, pengalaman yang penting yang saya dapat dari pendidikan di universitas adalah bisa belajar tentang hal itu," ujar Johan dalam webinar University of Warwick-Indonesia Britain Education Centre (IBEC), Kamis (18/11/2021).

Product Marketing Manager Gojek, Tiffany Irianto mengungkapkan, anak muda harus memiliki soft skill dan hard skill atau kemampuan tambahan yang dapat menjadi nilai tambah.

"Biasanya untuk skill saya akan melihatnya lebih dari sekedar kualifikasi. Kualifikasi memang penting, tapi kita juga akan melihat bagaimana cara mereka berpikir sampai bagaimana cara logika mereka bekerja," tutur dia.

Ia menyarankan, para pelamar big tech company lebih dulu bertanya pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya mereka mau.

Cari tahu dulu ingin bekerja di bidang apa dan pekerjaannya seperti apa. Ada baiknya untuk ngobrol dengan rekan-rekannya untuk mendapatkan banyak sumber dan inspirasi.

"Ini sangat penting, karena takutnya nanti kamu melakukan hal yang bahkan tidak ingin kamu lakukan," beber dia.

Value Perusahaan

HR Business Partner ByteDance, Ricci Wijaya menambahkan, pada dasarnya perusahaan membutuhkan pribadi yang sesuai dengan nilai yang dimiliki perusahaan itu sendiri.

Baca juga: Saham Teknologi Kian Diminati Investor Pasar Modal

Ia menceritakan, satu dari empat interview akan melihat lifestyle dan bagaimana mereka berperan dengan baik pada role yang dilamar.

"Misal harus mempunyai background teknik, contohnya kemampuan menganalisis data. Tapi, ada beberapa juga role yang sangat general. Makanya kita punya empat kali interview, agar kita bisa ngobrol dan memutuskan siapa kandidat terbaik," ungkap dia.

Johan memiliki saran lain. Dari pengalaman di perusahaan, generasi muda bisa memulai bisnis sendiri.

"Jika kamu ingin memulai bisnis sendiri tanpa mengeluarkan banyak uang, kamu harus terjun ke industrinya. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak orang yang tertarik menjadi entrepreneur, jadi kamu harus mengambil kesempatan itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com