Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pengusaha Sepatu Cibaduyut di Kala Pandemi: Sewa Toko Mahal, Enggak Ada Pemasukan...

Kompas.com - 21/11/2021, 11:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comCibaduyut salah satu tempat yang tak asing bagi para pecinta sepatu, khususnya sepatu kulit.

Lokasi ini menjadi salah satu opsi yang harus masuk ke dalam bucket list yang wajib dikunjungi ketika berwisata ke Kota Bandung.

Sebab, sepatu yang merupakan hasil kerajinan tangan masyarakat lokal Bandung ini, memiliki kualitas yang bagus yang tak kalah dengan buatan luar.

Baca juga: Merdekakan Karyawan, Bisnis Sepatu Wanita Shopatblow Sukses Menembus Pasar Dunia

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pernah membeli produk sepatu Cibadayut ini.

Namun, ada yang berbeda belakangan ini di kawasan sepatu Cibaduyut.

Jika masuk dari patung tugu sepatu yang menjadi ciri khas Cibaduyut ke arah jalan Terusan Cibaduyut, biasanya mata kita akan dimanjakan dengan beragam produk sepatu yang berjejer di berbagai etalase, dengan berbagai bentuk dan jenis.

Namun kini, papan spanduk yang berukuruan kira-kira 30x30 cm dan bertuliskan “Dijual atau Dikontrakan”menjadi suguhan pertama yang kita temui.

Kira-kira setiap 100 meter melangkah, akan ditemukan toko atau outlet yang ditutup, lantaran dijual.

Ramli salah satu pengusaha sepatu yang berjualan di sana mengatakan, penutupan toko terjadi sejak pandemi, lantaran banyaknya pengusaha sepatu yang gulung tikar .

Menurut dia, ada puluhan pengusaha sepatu tidak sanggup lagi menjalankan usahanya sehingga mau tak-mau harus menutup tokonya.

“Kan biaya sewa toko itu mahal, sementara karena pandemi kemarin, enggak ada pemasukan sama sekali. 2 minggu lebih toko dilarang buka kemarin, dilarang jualan. Mau bayar pakai apa kemarin mereka untuk sewa toko, lebih dari 20 toko yang tutup lah itu,” ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di kawasan sepatu Cibaduyut, Senin ( 15/11/2021).

Edah, yang juga pengusaha sepatu sejak 5 tahun yang lalu mengatakan, fenomena ini adalah fenomena terparah yang ia rasakan selama menjadi pengusaha sepatu di sana.

Selama pandemi, diakui dia, sama sekali tidak memiliki penghasilan. "Kalau dihitung-hitung pun omzet saya sendiri yah sekitar 60 persen turun," katanya.

Edah mengatakan, memang ada beberapa pengusaha sepatu yang saat ini lebih memilih menutup toko offline-nya dan fokus berahli ke online.

Hal ini mengingat biaya sewa toko yang mahal sementara para pengusaha sepatu minim omzet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com