JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan, produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal IV-2021 akan tumbuh lebih pesat dibanding kuartal III-2021.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, perseroan memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun ini mencapai 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Dengan demikian untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,69 persen yoy," ujar dia, kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: Dibayangi Ketidakpastian, Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Tembus 5 Persen di 2022
Proyeksi itu dipasang oleh Bank Mandiri, selaras dengan terus membaiknya berbagai indikator perekonomian nasional.
Indikator pertama ialah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang kembali masuk level optimis pada bulan Oktober 2021, setelah berada pada level pesimis selama tiga bulan berturut-turut dari bulan Juli sampai September 2021 karena penerapan PPKM.
Kemudian, pergerakan inflasi nasional juga masih relatif terkendali, di mana pada November 2021 indeks harga konsumen (IHK) hanya mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen yoy, masih lebih rendah dari rentang target Bank Indonesia.
"Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap terkendali dan berada di bawah target BI sampai dengan akhir tahun 2021 ini," kata Andry.
Baca juga: PPKM Dinilai Berpotensi Genjot Transaksi Ekonomi Digital
Dari sisi eksternal, Andry menambah, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus yang terus meningkat. Pada Oktober 2021, surplus neraca perdagangan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 5,7 miliar dollar AS.
Adapun akumulasi surplus neraca perdagangan dari Januari sampai dengan Oktober 2021 mencapai 30,8 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan Januari sampai dengan Oktober 2020 yang sebesar 16,9 miliar dollar AS.
Dengan torehan tersebut, neraca transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2021 mengalami surplus 4,47 miliar dollar AS atau 1,49 persen terhadap PDB, didorong oleh peningkatan surplus neraca barang.
"Ke depan, strategi pemulihan ekonomi harus sejalan dengan upaya pengendalian pandemi. Penyebaran kasus Covid-19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes," ucap Andry.
Baca juga: 2022 Diprediksi Akan Jadi Tahun Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.