Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tays Bakers Bakal Bangun Pabrik Baru pada Awal 2022

Kompas.com - 10/12/2021, 18:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasca Initial Public Offering (IPO), produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), akan memulai pembangunan pabrik baru di Sumedang, yang dijadwalkan akan diadakan pada bulan Januari 2022.

“Pembangunan pabrik ini merupakan salah satu dari strategi ekspansi perusahaan yang akan dijalankan dalam waktu dekat. Saat ini kami sedang dalam proses finalisasi spesifikasi teknis dari pabrik baru supaya pembangunannya bisa dimulai pada Januari mendatang,” kata Alexander Anwar, CEO Tays Bakers melalui siaran pers, Jumat (10/12/2021).

Alexander mengatakan, pasca-IPO, Tays Baker telah merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan sebagai upaya terus mendorong pertumbuhan perusahaan ke depan di industri makanan dan minuman yang merupakan salah satu sektor andalan ekonomi Indonesia, sehingga dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.

“Setelah menjadi perusahaan publik, kami berkomitmen untuk terus menjaga fundamental value perusahaan agar terus menguat dan memberikan long term value bagi para investor kami,” kata Alexander.

Baca juga: Erick Thohir Angkat Eks Dirut PLN Zulkifli Zaini Jadi Komisaris PTPN

Pabrik baru yang akan dibangun di Sumedang ini ditujukan untuk menambah kapasitas produksi TRICKS baked potato crisps yang merupakan produk andalan Tays Bakers. Saat ini, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit dan cracker sudah hampir mencapai 100 persen dengan 6.900 ton per tahun.

Dengan pembangunan pabrik baru, maka kapasitas akan meningkat menjadi 200 persen hingga 250 persen menjadi sekitar 17.000 ton per tahun. Hal ini dimungkinkan karena pabrik baru nanti akan memakai mesin yg lebih efektif dan efisien dengan proses yang lebih terotomasi.

Dia menjelaskan, pabrik baru akan dibangun dalam 2 tahap, yaitu Tahap I pada Januari – Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan Tahap II pada September – Desember 2022.

Alexander menyampaikan, perusahaan sangat optimis terhadap pertumbuhan laba dan kinerja keuangan perusahaan. Memang, pada kuartal pertama 2021, perusahaan sempat mengalami laba bersih negatif akibat pendemi, PSBB dan daya beli masyarakat saat itu.

Namun, melihat kinerja perusahaan per bulan Juni 2021 dan kondisi pandemi yang masih berlangsung, kami memproyeksikan total pendapatan pada akhir tahun ini bisa naik hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu, dengan margin Laba Bersih di atas 6 persen per tahun.

“Tahun 2022 dan seterusnya, perusahaan percaya pandemi Covid-19 akan dapat ditanggulangi dengan baik. Dengan adanya penambahan kapasitas produksi dan peluncuran produk-produk baru yang direncanakan dalam waktu dekat, perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan di kisaran 40 persen pada tahun 2022,”jelasnya.

Baca juga: Ini Syarat Perjalanan Jarak Jauh Saat Libur Nataru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com