Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Melantai di BEI, Simak Prospektus dan Rekomendasi Saham DRMA

Kompas.com - 20/12/2021, 07:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan komponen dan suku cadang otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang merupakan bagian dari entitas grup Triputra akan listing alias melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (20/12/2021).

Berdasarkan prospektus, perseroan menetapkan harga IPO saham DRMA sebesar Rp 500 per saham. Perseroan melepas 705,88 juta lembar saham ke publik yang setara 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan demikian, DRMA berpotensi mengapatkan dana segar hasil IPO sebesar Rp 352,94 miliar.

Baca juga: Perdana Melantai di BEI, Saham BSML Langsung Auto Reject Atas

Dalam prospektus juga disebutkan, DRMA akan mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation (ESA) sebesar 5,36 juta saham atau sebesar 0,76 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO.

CEO Sucor Sekuritas Bernardus Wijaya mengungkapkan, dengan rendahnya kepemilikan mobil di Indonesia, IPO DRMA memiliki potensi yang besar sebagai perusahaan komponen otomotif, dan berada dalam posisi yang kuat untuk menjadi produsen electric vehicle (EV).

“Di kala penjualan mobil melejit, yang jual komponen otomotif juga ikut kena berkah, salah satunya DRMA,” kata Bernardus melalui Instagram, Minggu (19/12/2021).

Dia menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, DRMA berintegritas dalam pembuatan komponen otomotif berbahan dasar logam. Dengan rendahnya tingkat kepemilikan mobil di Indonesia, potensi bisnis komponen otomotif akan terus berkembang pesat.

“Sebagai salah satu perusahaan utama industri komponen otomotif, DRMA berada dalam posisi yang kuat untuk maju sebagai prodeusen komponen EV untuk memasuki pasar dunia yang berkembang untuk produksi EV,” tegas dia.

Sebagai informasi, perseroan juga telah mengantisipasi terjadinya oversubscribe atau kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat.

Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 125 juta saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 2,59 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Ini dengan asumsi terdapat penerbitan saham tambahan karena kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat dengan Harga Penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah keseluruhan Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak-banyaknya 830,88 juta saham biasa atas nama dengan nilai keseluruhan Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 415,44 miliar.

Baca juga: Melantai di BEI, Intip Pergerakan Saham Produsen Cat Avian Brands

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com