Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Core: Transformasi Digital Tak Berefek kepada Petani Kecil

Kompas.com - 29/12/2021, 21:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital dinilai tidak berdampak kepada para petani kecil. Research Associate Core Indonesia Dwi Andreas mengatakan, pengembangan ekonomi digital justru hanya berdampak pada pelaku usaha skala besar.

Penemuan ini didapat Andreas saat melakukan survei yang melibatkan jaringan petani Core Indonesia.

"Kami melakukan survei dampak ekonomi digital terhadap petani. Ternyata adaptasi teknologi digital tidak berpengaruh sama sekali atau tidak berefek sama sekali terhadap petani kecil," kata Andreas dalam diskusi media Refleksi Ekonomi Akhir Tahun 2021, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Kaleidoskop 2021: Ramai-ramai Menjadi Bank Digital

Andreas menemukan, petani dengan lahan sempit atau kurang dari 0,5 hektar justru tidak menikmati dampak dari adaptasi teknologi digital.

Kelompok petani yang lebih tinggi dengan lahan lebih dari 0,5 hektar tercatat hanya 4,76 persen yang memanfaatkan ekonomi digital. Hal ini memberikan jawaban bahwa petani kecil kurang menikmati digitalisasi.

Adapun jaringan petani yang dilibatkan dalam survei adalah Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AP2TI). Para petani tersebar di 90 kabupaten dan 20 Provinsi di Indonesia.

"Ada 90 kabupaten di 2 provinsi dan terdiri dari petani kecil. Jadi akhir tahun 2019 lalu kami survei, petani dengan lahan sempit tidak merasakan dampak ekonomi digital," bebernya.

Lebih lanjut, petani yang lebih tinggi mendapat manfaat lebih banyak dari digitalisasi. Petani yang bergerak di pengolahan hasil pertanian misalnya,ada sekitar 14,29 persen yang memanfaatkan digitalisasi.

Kemudian kelompok organisasi dan koperasi yang membantu memasarkan produk petani memanfaatkan ekonomi digital sebesar 28,57 persen. Sedangkan pedagang dengan tujuan mendapat keuntungan bagi mereka sendiri mendapat manfaat paling besar, yakni sekitar 42,86 persen.

"Ketika muncul berbagai pemain baru di dunia pertanian, dengan slogannya melindungi petani, memotong rantai pasok, itu tidak dinikmati petani kecil sama sekali. Itu termasuk (kategori) pedagang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka sendiri," tandas Andreas.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tak Impor Beras, 1,2 Juta Ton Gabah Petani Bakal Diserap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com