Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Perang Rusia-Ukraina, IHSG Hijau di Awal Perdagangan, Rupiah Justru Melemah

Kompas.com - 02/03/2022, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (2/3/2022). Hal ini berbeda dengan mata rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.943,37 atau naik 21,93 poin (0,32 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.921,44.

Sebanyak 181 saham melaju di zona hijau dan 209 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,3 triliun dengan volume 6,1 miliar saham.

Baca juga: Sudah Dapat E-mail Kepesertaan JKP, Segera Bikin Akun SIAPkerja

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,7 persen, Shanghai Komposit 0,4 persen, Strait Times 0,17 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,68 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan IHSG akan menguat dan meninggalkan gap pada 6.904.

“Estimasi terjadi pergerakan mixed untuk menutup gap ini dulu dan penguatan IHSG akan berlanjut. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.904 - 7.000,” kata William.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.366 per dollar AS, atau turun 31 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.335 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi tidak lepas dari sentimen perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga komoditas, termasuk harga minyak dunia.

Baca juga: E-mail Kepesertaan JKP Terhapus? Ini Langkah yang Perlu Dilakukan

“Nilai tukar rupiah masih mungkin melemah dengan harga minyak mentah kembali ke atas kisaran 100 dollar AS per barel. Harga minyak mentah dan komoditas lainnya menguat karena perang Rusia dan Ukraina belum akan selesai dalam waktu dekat,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Saat ini, Rusia telah bersiap merebut ibukota Ukraina, Kiev. Perang yang berlanjut ini dikhawatirkan akan mengganggu suplai energi dan komoditi. Kenaikan harga minyak mentah dan komoditi ini juga akan mendorong kenaikan inflasi global yang bisa menekan pemulihan ekonomi.

“Pasar bisa keluar dari aset berisiko untuk sementara waktu dan ini bisa menekan rupiah,” tegas dia.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.370 per dollar AS sampai dengan Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: Jay-Z dan Kanye West Jadi Penyanyi Hip-Hop Berpenghasilan Tertinggi pada 2021

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com