Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Gangguan Ekspor Rusia dan Kazakhstan

Kompas.com - 24/03/2022, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini disebabkan adanya gangguan pada ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC), yang menambah kekhawatiran semakin ketatknya pasokan global.

Mengutip CNBC, Kamis (24/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 5,3 persen menjadi di level 121,60 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5,18 persen ke level 114,93 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Kembali Naik, Wall Street Berakhir Melemah

"Ekspor minyak mentah dari terminal CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti sepenuhnya pada Rabu kemarin, setelah terjadi kerusakan yang disebabkan oleh badai besar dan cuaca buruk yang terus berlanjut," kata seorang agen kapal pelabuhan dan kepala CPC.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bahkan mengatakan, bahwa pasokan minyak oleh CPC mungkin benar-benar dihentikan hingga dua bulan ke depan.

Pipa CPC merupakan jalur pasokan yang signifikan untuk pasar global, membawa sekitar 1,2 juta barrel per hari dari minyak mentah utama Kazakhstan, yang menyumbang 1,2 persen dari pasokan minyak mentah global.

Situasi tersebut menambah kekhawatiran pasar tentang dampak sanksi dari negara-negara Barat terhadap Rusia setelah karena invasinya ke Ukraina. Amerika Serikat (AS) dan Kanada telah melakukan embargo minyak Rusia, serta Inggris mengurangi impor minyak Rusia, sementara Uni Eropa tengah membahas kemungkinan ikut melakukan embargo.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Bergerak Melemah Pagi Ini

Rusia sendiri merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia dengan berkontribusi 7 persen dari total minyak global. Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu memasok 4-5 juta barrel minyak mentah setiap harinya di pasar global.

Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan lebih banyak sanksi Rusia ketika ia bertemu dengan para pemimpin Eropa pada Kamis waktu setempat di Brussels, Belgia, termasuk pertemuan darurat Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

Hingga saat ini negara-negara Uni Eropa masih terpecah tentang apakah akan bergabung dengan AS dalam melakukan embargo pada minyak Rusia, lantaran beberapa negara masih sangat bergantung pada minyak Rusia.

"Ada konsensus yang berkembang, larangan de facto atas pembelian minyak Rusia telah mengakibatkan gangguan pasokan 2-3 juta barrel per hari, dan sampai dunia dapat menemukan cara untuk mengganti minyak itu, harga akan naik lebih tinggi sampai penghancuran permintaan terjadi," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow.

Adapun menurut data pemerintah AS, stok minyak mentah negaranya turun 2,5 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi adanya kenaikan moderat. Produsen di AS telah didorong untuk melakukan pengeboran, namun produksi minyak mentah tetap datar di 11,6 juta barel per hari selama tujuh minggu berturut-turut.

Baca juga: Melonjak Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Nyaris Rp 1 Juta per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com