Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dogecoin dan Ethereum Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 24/03/2022, 07:05 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak cerah pada pagi ini, Kamis (24/3/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 9 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling bersinar pagi ini, Cardano (ADA) yang meroket 10,7 persen di posisi 1,08 dollar AS. Dilanjutkan oleh Dogecoin (DOGE) yang melonjak 5,3 persen di level 0,12 dollar AS. Posisi selanjutnya, ada Polkadot (DOT) yang menanjak 3,7 persen menjadi 20,7 dollar AS. Diikuti oleh Solana (SOL) yang naik naik 3,1 persen di level 94,34 dollar AS.

Baca juga: 6 dari 10 Orang Terkaya RI adalah Konglomerat Sawit, Ini Daftarnya

Terra (LUNA) naik 1,5 persen di level 94,6 dollar AS, demikian juga dengan Ethereum (ETH) yang berada di posisi 3.005 dollar AS atau menguat 0,24 persen. Binance Exchange (BNB) pagi ini menguat 0,06 persen di level 406,5 dollar AS. Sementara itu, Bitcoin (BTC) terkoreksi 0,15 persen di posisi 42.482 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,001 persen di posisi 1 dollar AS, berbeda dengan USD Coin (USDC) yang berada di level 0,9 dollar AS atau menguat 0,02 persen. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip CNBC, hampir seperempat penduduk Ukraina diusir dari rumah mereka dalam empat minggu terakhir, dan perang telah menghancurkan sistem keuangan negara itu.

Saat invasi berlanjut, para pemilik rekening juga kesulitan menggunakan uangnya, setelah bank sentral menangguhkan transfer tunai elektronik bagi Rusia, demikian juga dengan pengguanaan ATM yang dibatasi hanya 33 dollar AS.

Baca juga: Kemenhub Perkirakan Sekitar 80 Juta Orang Akan Mudik Lebaran

Kondisi ini mendorong, mata uang mengalami depresiasi dengan cepat, bahkan Rusia sempat memanfaatkan mata uang Ukraina, Hryvnia dan menggunakannya untuk membeli aset kripto.

“Terlepas dari volatilitasnya, aset kripto terlepas sentimen dari Barat. Itu hal bisa digunakan oleh sekelompok orang yang kesulitan dalam keuangannya, dan bukan merupakan anggota politik untuk mempertahankan kekayaan bersih mereka yang dapat disimpan,” kata Brian Mosoff, CEO dari Platform investasi kripto yang berbasis di Toronto, Ether Capital.

Jauh sebelum perang, Ukraina telah memulai untuk beralih ke Bitcoin. Ukraina merupakan negara yang memiliki yurisdiksi kripto paling progresif di dunia. Negara ini menempati peringkat keempat secara global dalam hal adopsi aset digital, dan awal bulan ini, negara itu mengesahkan undang-undang yang melegalkan cryptocurrency.

Alex Gladstein, kepala petugas strategi untuk Yayasan Hak Asasi Manusia, yang mendukung para aktivis di Ukraina sejak 2009, mengungkapkan, Eropa Timur umumnya memiliki aset digital dalam jumlah besar, dan Ukraina dalah hotspot teknologi yang paling terkenal.

“Ada banyak bursa Ukraina, perusahaan, bahkan pengembang inti. Mereka semua sangat terhubung, sangat didorong oleh sistem teknologi informasi, Sangat memahami teknologi, lebih dari rata-rata orang Amerika,” jelas Gladstein.

Pengetahuan teknis itu sangat membantu penduduk Ukraina beralih ke dompet crypto mereka sebagai satu-satunya jalan untuk mengakses uang di perbankan. Di Polandia, misalnya, ada lebih dari 175 ATM bitcoin, yang memungkinkan pengungsi yang melarikan diri dengan bitcoin untuk menguangkannya kembali dengan mata uang Fiat.

Baca juga: Menjadi Kaya dengan Berwirausaha adalah Mulia

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com