Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Crazy Rich Ukraina Ini Kehilangan Kekayaan Rp 170 Triliun akibat Invasi Rusia

Kompas.com - 18/04/2022, 16:20 WIB
Siti Maghfirah,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JARTA, KOMPAS.com - Invasi Rusia telah menelan ribuan korban jiwa serta menghancurkan beberapa kota terbesar di Ukraina. Infrastruktur dan industri negara turut terdampak, yang sebagian besar di antaranya merupakan milik para miliuner Ukraina. Aset-aset mereka di industri mulai dari baja, batu bara, hingga pertambangan dan perbankan mengalami kerusakan yang masif, sehingga secara signifikan juga menghilangkan sebagian kekayaan mereka.

Dikutip dari Forbes, perkiraan kekayaan gabungan para miliarder ini setelah terdampak perang bernilai 11,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 170 triliun. Secara kolektif, jumlah kekayaan ini turun 9,7 miliar dolar AS atau 45 persen dari tahun lalu, tepat sebelum invasi Rusia dimulai pada 28 Februari.

Baca juga: Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, 1,3 Miliar Dollar AS Modal Asing Keluar dari RI

Berikut adalah daftar crazy rich Ukraina dan jumlah penurunan kekayaannya setelah terjadinya invasi Rusia:

1. Rinat Akhmetov

  • Kekayaan bersih: 4,2 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: baja, batu bara
  • Perubahan sejak invasi: -4,3 miliar dolar AS

Rinat memiliki saham di beberapa perusahaan industri. Kepemilikan terbesarnya adalah perusahaan pertambangan dan baja Metinvest Group, salah satu perusahaan swasta terbesar di Ukraina. Pabrik Metinvest berada di kota Mariupol yang terkepung dan mengalami kerusakan akibat serangan Rusia. Akhirnya, perusahaan mengumumkan force majeure pada 28 Februari. Pada 31 Maret, Akhmetov menyatakan bahwa perusahaan akan mengajukan tuntutan hukum terhadap Rusia, atas kerusakan yang terkait dengan invasi.

Holding terbesar milik Akhmetov berikutnya adalah perusahaan energi DTEK, yang menyediakan sekitar 30 persen listrik Ukraina sebelum perang dari campuran bahan bakar fosil dan energi terbarukan. DTEK terkena serangan dua hari sebelum perang, ketika salah satu pembangkit listrik tenaga batu bara di wilayah timur Luhansk dibom pada 22 Februari.

Baca juga: Cerdiknya Putin Saat Wajibkan Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

2. Victor Pinchuk

  • Kekayaan bersih: 1,9 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: pipa, baja, dan lain-lain
  • Penurunan sejak invasi: -700 juta dolar AS

Sebagian kekayaan Pinchuk berasal dari Interpipe, produsen produk baja yang ia dirikan pada tahun 1990. Interpipe menghentikan produksi dan ekspor pada akhir Februari setelah dimulainya invasi.

3.Vadim Novinsky

  • Kekayaan bersih: 1,3 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: baja
  • Penurunan sejak invasi: -2,2 miliar dolar AS

Novinsky memegang saham minoritas di Metinvest milik Akhmetov. Ia merupakan anggota partai Blok Oposisi pro-Rusia dan dipandang sebagai salah satu miliuner Ukraina yang paling ramah terhadap Putin. Novinsky mencoba memulai negosiasi dengan Rusia sebelum invasi dan melarikan diri saat ketegangan meningkat

Baca juga: Bank-bank AS Masih Tangguk Untung dari Invasi Rusia, Kok Bisa?

4. Kostyantin Zhevago

  • Kekayaan bersih: 1,3 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: pertambangan
  • Penurunan sejak invasi: -800 juta dolar AS

Zhevago memiliki saham mayoritas di perusahaan pertambangan Ferrexpo. Dia mengambil alih dari pendahulunya, Poltava Iron Ore, dan membawa perusahaan terbuka ke publik di London Stock Exchange pada tahun 2007. Pada tanggal 25 Februari, perusahaan menyatakan force majeure untuk pelanggan tertentu, namun kegiatan penambangan dan pengolahannya tetap beroperasi.

5. Henadiy Boholyubov

  • Kekayaan bersih: 1,1 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: perbankan, investasi
  • Penurunan sejak invasi: -900 juta dolar AS

Boholyubov mendirikan PrivatBank, bank komersial terbesar di Ukraina, dengan modal 1 juta dollar AS pada awal 1990-an bersama sesama miliarder Ihor Kolomoyskyy. Sebagian besar kekayaannya berasal dari Grup Privat, sebuah grup konglomerat yang bergerak di industri minyak dan gas.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Kerek Harga Minyak Mentah RI Jadi 113,50 Dollar AS

6. Vlad Yatsenko

  • Kekayaan bersih: 1,1 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: fintech
  • Penurunan sejak invasi: Tidak ada

Yatsenko adalah salah satu pendiri bank digital Revolut yang berbasis di London, yang menjadi perusahaan fintech paling bervaluasi di Inggris pada Juli 2021. Yatsenko menyebut Vladimir Putin “salah satu pembohong paling berani dalam sejarah” di hari invasi 24 Februari. Revolut menyumbangkan 2 juta dolar AS untuk Palang Merah Ukraina.

7. Ihor Kolomoyskyy

  • Kekayaan bersih: 1 miliar dolar AS
  • Sumber kekayaan: perbankan, investasi
  • Penurunan sejak invasi: -800 juta dolar AS

Selain investasi bahan bakar fosil, Kolomoyskyy dan mitranya Boholyubov memiliki saham perusahaan-perusahaan di industri baja, besi, dan kimia. Serta, bisnis distribusi listrik, pelabuhan laut, dan operasi penambangan Bitcoin.

Baca juga: Harga Emas Dunia Menguat, Dipicu Rencana Sanksi Baru ke Rusia gara-gara Temuan Kuburan Massal Warga Sipil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com