Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Investasi Garam Berkualitas Tinggi di Perbatasan Indonesia, Timor Leste dan Australia

Kompas.com - 23/04/2022, 18:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Senyum sumringah terpancar dari wajah Gregorius Nahak (62), saat bertemu dengan Kompas.com serta dua wartawan media lokal asal Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Nofri Laka dan Bojes Seran, Kamis (22/4/2022).

Gregorius adalah warga Desa Rabasa Wemean, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Dia merupakan satu di antara puluhan warga desa tersebut, yang lahan tambak garamnya dikelola oleh sebuah perusahaan bernama PT Inti Daya Kencana ( IDK).

Baca juga: Kisah Kartini Masa Kini, Es Marem Bu Ning Kranggan Berhasil Bertahan Puluhan Tahun Karena Sosok Perempuan Mandiri 

Udara pagi itu terasa panas, meski kondisi langit sedang berawan. Dengan semangat, Gregorius mengajak kami berkeliling di lahan tambak garam seluas 32 hektar.

"Jadi kami ada 40 orang lebih sebagai pemilik lahan yang disewa oleh PT IDK. Kalau lahan saya ini seluas empat hektar," ujar Gregorius membuka obrolan.

Gregorius menuturkan, lahan tambak garam itu dikelola oleh dia dan warga lainnya sejak tahun 1998. Hasil yang mereka dapatkan, hanya untuk kebutuhan sehari hari dan dijual di wilayah setempat dengan produksi yang terbatas.

Namun, pada tahun 2017, PT IDK akhirnya bekerja sama dengan mereka dalam mengelola garam industri.

Gregorius pun berterima kasih kepada PT IDK yang telah berinvestasi di wilayah mereka. Investasi oleh perusahaan itu kata Gregorius, sangat menguntungkan dia dan warga lainnya.

Alasannya lanjut Gregorius, selain mendapat keuntungan dari biaya sewa lahan, anak-anak mereka yang selama ini menganggur, diterima bekerja di perusahaan itu dengan gaji standar upah minimum regional.

Gregorius juga berterima kasih kepada Bupati Malaka Simon Nahak, yang telah membantu mengurus kontrak kerjasama antara warga dan perusahaan, terkait sewa lahan.

Dia berharap, perusahaan tersebut segera berproduksi sehingga bisa menambah lagi jumlah karyawan, terutama dari warga setempat.

"Terima kasih kepada PT IDK yang sudah berinvestasi di daerah kami. Kami berharap, agar produksi garam di Malaka ini bisa lebih banyak lagi, sehingga warga sekitar sini bisa direkrut jadi pekerja," kata dia.

Hal senada juga disampaikan tokoh agama Kabupaten Malaka Romo Edmundus Sako. Menurut Edmundus, pihak gereja tetap mendukung investasi garam ini, yang tentu berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga: Cerita Bisnis Parfum Ulat Bulu, dari Modal Rp 1 Juta, Kini Raup Omzet Rp 6 Juta Per Bulan

"Daerah kalau mau maju kita harus membutuhkan investor, sehingga kita harus memberikan jalan kepada investor. Dari pihak gereja sejak awal kita setuju pemerintah mendatangkan investor," kata Edmundus.

Menurutnya, tidak ada investor yang datang untuk merusak daerah, tapi justru mensejahterakan. Dia pun berharap, proses pembuatan garam di Malaka tetap jalan terus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com