JAKARTA, KOMPAS.com – Para pelajar asal Indonesia yang tergabung dalam tim Wu-Tang Capital berhasil menyisihkan 1.500 tim lain dari 64 negara dalam ajang kompetisi investasi yang diadakan Fakultas Bisnis The Wharton School Universitas Pennsylvania di Philadelphia Amerika Serikat.
Siswa/siswi Global Jaya Tangerang yang beranggotakan Laksana Lazuardy Rahman (Ketua), Cho In Seo, Kemas Hanif Arradhin, Adni Dhira Dharmakusuma, Alicia Trevina Oarto, Song Hye Sung dan Fayara Aretha Kunaefi ini berhasil membawa harum tanah air dengan menjadi finalis lomba investasi tingkat dunia.
Dalam kompetisi tersebut, Wu – Tang Capital menangani klien Nichole Jordan yang memiliki dana investasi sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 miliar untuk dua target finansial. Yakni, beasiswa kepada seorang mahasiswa berprestasi selama 10 tahun ke depan, dan menyekolahkan keponakan-keponakannya.
Tim merah-putih ini bersaing ketat dengan tim dari sekolah ternama di dunia yakni Team Inspire dari School in Massachusetts, United States Woodlands (Singapore), BAKA Co. dari Schools in New Jersey, Pennsylvania, Texas and Virginia (AS), DMV’s Finest dari Virginia (AS), Brazen Bulls dari School of Florida, Massachusetts and California, dan US and Ontorio (AS).
Baca juga: Luhut Ajak Pelajar Bantu Pemerintah Majukan Petani untuk Inovasi Teknologi
Selain itu, ada tim gen z ini juga bersaing dengan M&R Investments dari Marvin Ridge High School, North Carolina (AS), The Penny-wise Group dari Lexington High School, Massachusetts (AS), Parnassa Capital dari Ramaz Upper School, New York (AS), Sailing to Succes dari School in Arizona (AS) dan Sky Investments dari Bergen County Academies, New Jersey (AS).
Laksana Lazuardy mengatakan, dalam ajang tersebut, timnya berupaya untuk menemukan strategi investasi yang tepat, melalui analisis keuangan perusahaan, membangun model valuasi dan melakukan algoritma machine learning agar tujuan keuangan tercapai.
"Kita menang karena menggunakan pendekatan khusus, yakni emotional approach dan konsen pada klien. Kita mengesampingkan harga saham dan dividen terlebih dahulu. Kita melakukan analisis kebutuhan klien dan fokus ke revenue serta prospek perusahaan," kata Laksana Lazuardy Rahman melalui siaran pers, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Jokowi: Tingkatkan Investasi, Ini Rebutan Antarnegara...