Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terangkat Mudik, Inflasi Bulanan Diprediksi Tembus 1,5 Persen

Kompas.com - 05/05/2022, 14:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen mudik dan Hari Raya Idul Fitri diprediksi bakal mengerek tingkat inflasi. Tingginya tingkat inflasi dipengaruhi tingginya warga yang mudik dibandingkan dengan Hari Raya tahun lalu.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksi, tingkat inflasi bisa menembus 1,5 persen (month to month/mtm) di bulan April 2022.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang bertepatan dengan mudik lebaran diperkirakan 4 persen sampai dengan 5 persen (yoy). Sementara inflasi sepanjang April ada di-range 1 persen sampai 1,5 persen (mtm)," kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Bagaimana Respons Pasar Modal RI Usai Libur Lebaran?

Ekonom Center of Reform of Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, tingginya inflasi juga dipengaruhi oleh pelonggaran aturan maupun perjalanan mudik Lebaran. Hal ini mendorong masyarakat kembali melakukan konsumsi.

Peningkatan konsumsi yang tertahan mampu mengerek perputaran uang, bergerak dari kota-kota besar ke daerah-daerah tujuan mudik.

Perputaran uang secara signifikan akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) ke beragam sektor seperti perdagangan hingga pariwisata. Alhasil, peningkatan inflasi di bulan April 2022 hingga Mei 2022 tak terelakkan.

"Ada potensi angka inflasi akan berada di batas atas proyeksi pemerintah yaitu di kisaran 4 sampai 4,5 persen (secara tahunan)," ucap Yusuf.

Yusuf menyebut, Indonesia akan mengalami kenaikan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi adalah dorongan permintaan akibat pemulihan ekonomi dan faktor kebijakan pemerintah, termasuk PPN

"Kenaikan tarif PPN dan kenaikan harga pangan strategis akibat sentimen dari konflik geopolitik Rusia dan Ukraina akan meningkatkan inflasi," tutur Yusuf.

Baca juga: 45 Kapal Tambahan Disiapkan untuk Antisipasi Kepadatan Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni

Lebih lanjut Yusuf menuturkan, perkembangan sektor pariwisata akan memberi efek positif terutama Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang mengalami perlambatan pertumbuhan penerimaan selama pandemi Covid-19.

Selain penerimaan, aktivitas di daerah akan mendorong transaksi perekonomian daerah di level tertentu. Terlebih kata Yusuf, aktivitas mudik merupakan lanjutan rangkaian dari bulan Ramadhan yang meningkatkan permintaan barang dan jasa dari masyarakat.

"Jadi, aktivitas mudik akan berdampak terutama ke dinamika perekonomian terutama kuartal II tahun ini," tandas dia.

Baca juga: KKP ke Penyelundup Benih Lobster: Sudah, Tobat Saja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com