Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Masih Memerah, Saham Tesla Jatuh 9 Persen

Kompas.com - 10/05/2022, 06:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street masih memerah pada akhir perdagangan Senin (9/5/2022) waktu setempat, (Selasa pagi WIB). Pelemahan ini karena aksi panic selling investor yang masih berlanjut.

Nasdaq Composite turun paling dalam sebesar 4,29 persen menjadi 11.623,25. Disusul oleh S&P 500 yang juga ambles 3,2 persen menjadi 3.991,24. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 653,67 poin atau 1,9 persen, menjadi 32.245,70.

Mengutip CNBC, semua sektor mengalami pelemahan, kecuali sektor yang berkaitan dengan kebutuhan pokok konsumen. Di tengah penurunan indeks besar – besaran, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mencapai level tertinggi sejak akhir 2018, dan diperdagangkan di atas 3 persen.

Baca juga: Wall Street Kembali Merah, Ini Penyebabnya

"Ini adalah repricing yang signifikan, ini adalah dislokasi yang signifikan yang didorong oleh kebijakan Federal Reserve. Saya melihat saat ini kita berada pada level terendah secara jangka pendek. Pasar bisa pulih jika, The Fed mampu menenangkan pasar, dan Treasury AS 10 tahun harus turun dibawah 3 persen,” kata Jeff Kilburg dari Sanctuary Wealth.

Saham – saham teknologi terpukul akibat penurunan indeks. Meta Platforms dan Alphabet, masing-masing kehilangan 3,7 persen dan 2,8 persen. Demikian juga dengan saham Amazon, Apple dan Netflix masing-masing turun lebih dari 5 persen, 3 persen, dan 4 persen. Sementara Tesla dan NVIDIA masing-masing jatuh lebih dari 9 persen.

Sentimen yang berkecambuk selama jam perdagangan mencakup kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan yang tinggi, hingga adanya potensi resesi. Saham produk konsumen seperti Nike dan industri Caterpillar juga terseret penurunan. Saham perbankan juga berada di bawah tekanan, dimana Bank of America melemah 2,8 persen.

Boeing mencatat kerugian terbesar pada indeks DJIA, dengan penurunan lebih dari 10 persen. Chevron juga tergelincir 6,7 persen, karena minyak berjangka AS terus merosot. Namun saham 3M, Walmart, Amgen dan Home Depot berhasil menguat pada perdagangan Senin.

“Kami memperkirakan pasar akan tetap bergejolak, dengan risiko stagflasi terus meningkat. Kami juga tidak dapat mengabaikan reli pasar bearish yang tajam,” kata Maneesh Deshpande dari Barclays.

JC O'Hara dari MKM Partners mengatakan, saat ini pasar cenderung dalam tren penurunan. Hal ini terjdi karena indikator oversold terus terjadi.

“Kami pikir saham mungkin akan terus turun karena pergerakan pada posisi terendah telah dimulai. Indikator teknis bukan hanya dari sisi oversold, tapi volume perdagangan juga menunjukkan tanda,” ujar JC O'Hara.

Baca juga: IHSG Anjlok, Harta Crazy Rich RI Menyusut Rp 18,89 Triliun dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com