Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin, Dogecoin, dan Ethereum Masih Lesu, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 17/05/2022, 08:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto masih lesu pagi ini, Selasa (17/5/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 9 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah Avalanche AVAX yan ambles 9,2 persen pada level 32,8 dollar AS atau setara dengan Rp 482.028 (Kurs Rp 14.696 per dollar AS). Dilanjutkan oleh Polkadot (DOT) di level 10,6 dollar AS atau turun 8,7 persen, dan Solana (SOL) yang melemah 7,2 persen pada posisi 53,9 dollar AS.

Pelemahan dilanjutkan oleh Cardano (ADA) yang turun 6,18 persen pada level 0,55 dollar AS, Ethereum (ETH) di level 2.025 atau melemah 5,2 persen, dan Dogecoin (DOGE) pada posisi 0,08 dollar AS atau terkoreksi 5 persen.

Baca juga: Bitcoin dkk Mulai Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Binance Exchange (BNB) berada di posisi selanjutnya pada level 297,4 dollar AS atau melemah 4,5 persen. Dilanjutkan oleh aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin (BTC) di level 29.899 dollar AS atau melemah 4,02 persen.

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,01 persen pada level 0,9 dollar AS, sementara USD Coin (USDC) naik 0,03 persen pada posisi 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, Bitcoin sepanjang pergerakan di awal pekan cenderung datar. Sementara beberapa alternatif (altcoin) berkinerja buruk. Ini menunjukkan selera risiko yang lebih rendah di antara para pedagang.

Indikator teknis menunjukkan pemulihan harga untuk bitcoin. Hal ini terlihat pada penutupan perdagangan bursa sore waktu AS berada pada level di atas 30.000 dollar AS. Meskipun aksi beli sudah mulai terjadi, namun pemulihan masih dalam tekanan.

Menurut Arcane Research, volume perdagangan rata-rata Bitcoin minggu lalu naik menuju level tertinggi sejak Januari. Itu terjadi pada saat sentimen bearish yang ekstrim akibat sentimen penurunan stablecoin TerraUSD atau UST.

Dia bilang, volume perdagangan menurun selama akhir pekan lalu, tetapi masih tinggi jika dibandingkan dengan volume perdagangan pada bulan April. Volatilitas Bitcoin juga tetap meningkat setelah aksi jual minggu lalu, dimana volatilitas intraday mencapai level tertinggi sejak Mei tahun lalu.

"Kontributor utama untuk lonjakan volatilitas intraday cenderung menjadi efek destabilisasi besar-besaran dalam derivatif dengan posisi leverage yang terlepas, menyebabkan efek knock-off di semua pasar terkait," kata Arcane, mengutip Coindesk.

Baca juga: RI Jadi Magnet Kripto Baru, 15 Negara Rembuk di Bali

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com