Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-bukaan Stafsus Erick Thohir Soal Garuda Indonesia, Alotnya PKPU hingga Target Sehat dalam 3 Tahun

Kompas.com - 18/05/2022, 10:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga buka-bukaan terkait proses penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang ditargetkan kinerjanya kembali sehat dalam 3 tahun ke depan.

Saat ini Garuda Indonesia telah mengajukan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) selama 30 hari. Menurut Arya, perpanjangan dilakukan karena masih ada pihak yang keberatan terkait besaran dan waktu pembayaran utang.

"Masih ada pihak-pihak lessor yang belum deal, baik secara besaran potongan (utang) maupun lamanya (pembayaran utang),” ujar Arya saat berdiskusi dengan media di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Garuda Indonesia: Kenaikan Pendapatan Selama Periode Mudik Menggembirakan

Adapun seharusnya proses PKPU berlangsung hingga 20 Mei 2022 setelah sebelumnya juga mengalami proses perpanjangan. Mulanya proses PKPU Garuda berakhir di 21 Januari 2022, namun diperpanjang selama 60 menjadi ke 21 Maret 2022.

Lalu kembali lagi proses PKPU diperpanjang selama 60 hari ke 20 Mei 2022, hingga akhirnya diperpanjang selama 30 hari ke depan. Garuda Indonesia memastikan proses perpanjangan PKPU ini akan menjadi permohonan perpanjangan terakhir.

Arya Sinulingga mengatakan, saat ini negosiasi dengan para kreditur besar masih terus berlangsung, terutama dengan lessor. Menurutnya, untuk negosiasi Garuda Indonesia dengan kreditur BUMN hingga saat ini tidak mengalami kendala.

Ia mengungkapkan, melalui perpanjangan proses PKPU ini pihaknya ingin restrukturisasi maskapai pelat merah tersebut berjalan dengan jelas dan baik. Sehingga diharapkan kinerja Garuda Indonesia kembali pulih dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.

"Kalau PKPU ini berhasil, Garuda dalam waktu 2-3 tahun sudah bisa positif (kinerjanya). Malah diperkirakan kalau itu berhasil, dalam 2-3 tahun sudah sama dengan kondisi Garuda yang terbaik sebelumnya," ungkap Arya.

Baca juga: Krisis Garuda: Saat Utang Terlalu Besar, Duit APBN Jadi Penyelamat

"Jadi ini semuanya untuk menyehatkan Garuda. Ini tidak sekedar lolos dari PKPU, tapi juga menjadi menarik bagi investor baru," imbuh dia.

Dia menuturkan, bahwa pihaknya masih terus mencari investor yang tepat, baik dari luar maupun dalam negeri, untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Menurutnya, yang terpenting investor tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat untuk bisa mendukung maskapai pelat merah tersebut.

Adapun rencana penambahan investor strategis ini telah masuk dalam skema yang disetujui Panja Komisi V DPR RI, di samping juga menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun ke Garuda Indonesia.

"Investornya sedang dicari, baik luar dan dalam negeri, tapi kami memang kecenderungannya kalau bisa dalam negeri, yah sangat bagus. Kami cari partner yang sehat fundamentalnya, yang bisa support bisnis Garuda," tutup Arya Sinulingga.

Baca juga: Nasib Garuda Indonesia dan Kunjungan Presiden Jokowi ke AS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com