Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSI Akan "Rights Issue" Senilai Rp 5 Triliun pada Kuartal III-2022

Kompas.com - 19/05/2022, 11:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode emiten BRIS akan melakukan aksi korporasi untuk penambahan modal melalui mekanisme rights issue dengan nilai Rp 5 triliun pada kuartal III tahun 2022.

Rights issue BSI kita siapkan Rp 5 triliun bahkan lebih dari pemegang saham eksisting, Bank Mandiri, BNI dan BRI,” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, rights issue itu dilakukam untuk memenuhi aturan free float dan ekspansi bisnis perseroan.

Baca juga: BSI Go International, Buka Kantor Cabang di Dubai

Dia bilang, ada beberapa faktor pendorong di balik aksi korporasi tersebut, salah satunya BSI akan didorong meningkatkan pangsa pasar di perbankan syariah dari 7 persen menjadi setidaknya 10 persen.

"BSI juga perlu memperluas jaringan sehingga jangkauan bisnisnya lebih luas dan dapat menjadi bank syariah yang universal," kata Tiko di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Menurut Tiko, sebagai bank syariah komersial, kecepatan layanan melalui fitur produk BSI perlu ditingkatkan dengan tanpa mengurangi aspek kenyamanan. Hal itu dilakukan BSI salah satunya untuk menggaet nasabah milenial yang memang meningkat tajam.

Sebagai informasi, batas minimal free float atau saham publik yang beredar sebesar 7,5 persen. Sementara dalam laman resmi BSI disebut, komposisi pemegang saham BSI saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 24,91 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 17,29 persen.

Baca juga: Hingga Maret 2022, BSI Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp 177,5 Triliun

Sisanya adalah DPLK BRI sekitar 1,83 persen, BNI Life Insurance hanya 0,01 persen. Juga pemegang saham lain dengan kepemilikan kurang dari 5 persen, termasuk publik baru sekitar 7,08 persen.

Tiko menjelaskan, aksi korporasi itu pun tak terlepas dari upaya mewujudkan visi BSI menjadi Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. Sehingga, BSI menjadi instrumen utama bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

"BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih moderen dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat," tambanhya.

Sebelumnya, pada 13 Mei lalu, BSI telah resmi membuka Representative Office BSI di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai realisasi program BUMN Go Global.

Menurutnya, ini merupakan langkah awal menghubungkan perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia. Juga memperdalam penetrasi ekspor ke Afrika dan negara-negara Arab.

Kantor di Dubai ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai, menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek pemerintah, seperti Ibukota Negara Baru (IKN), proyek strategis BUMN, dan proyek infrastruktur, serta industri keuangan yang berkelanjutan di Tanah Air.

“Ke Uni Emirat Arab merupakan transformasi dan inovasi di BUMN,” tegas dia.

Baca juga: Naik 33,18 Persen, Dalam 3 Bulan BSI Raup Laba Rp 987,68 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com