Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Cuitan Soal Politik, Elon Musk Kehilangan Kekayaan Rp 180 Triliun dalam Sehari

Kompas.com - 21/05/2022, 19:13 WIB
Siti Maghfirah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Elon Musk kerap kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengejutkan di setiap cuitannya di Twitter. Baru-baru ini Elon kembali menarik perhatian publik setelah menuliskan cuitan tentang politik.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/5/2022), Elon Musk mengaku telah beralih dukungan partai politik. Di tahun-tahun sebelumnya, Elon dikenal sebagai pendukung partai Demokrat. Namun, lewat cuitannya itu, ia menyatakan bahwa partai yang ia dukung sekarang adalah Republik.

Seperti diketahui, Amerika Serikat menganut politik two party system. Artinya, hanya ada dua partai besar yang mendominasi segala aktivitas politik di AS, yakni Demokrat dan Republik.

Elon Musk mengatakan bahwa ia dulunya mendukung Demokrat karena mereka adalah partai dengan banyak kebaikan. Namun saat ini, ia telah berubah pikiran.

Baca juga: Balas Cuitan Jokowi, Elon Musk: Suatu Kehormatan Bisa Bertemu dan Bahas Proyek Masa Depan

"Mereka telah menjadi partai perpecahan & kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," katanya.

Di cuitan terpisah, Elon juga mengatakan bahwa ESG (Environment, Social, Governance) yang merupakan pedoman dasar bagi sebuah perusahaan dalam menjalankan investasi adalah penipuan. Cuitan ini dibuat setelah Tesla kehilangan posisinya di indeks S&P Global yang menilai perusahaan berdasarkan standar ESG, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Sontak, setelah cuitan ini, saham Tesla merosot ke level terendahnya di tahun 2022. Anjloknya saham Tesla berdampak juga pada jumah kekayaan Elon. Ia kehilangan kekayaan mencapai 12,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 180 miliar.

Baca juga: Elon Musk Berhasil Dapat Pinjaman Rp 102 Triliun untuk Bayar Akuisisi Twitter

Sementara saham Twitter, yang akan diakuisisi oleh Elon, juga terus menurun. Banyak sumber mengatakan, bahwa Elon telah kehilangan total 49 miliar dolar AS atau Rp 718 miliar sejak mengajukan tawarannya untuk membeli saham Twitter bulan lalu.

Salah satu alasan hilangnya sejumlah kekayaan Elon adalah karena kekhawatiran para investor tentang bagaimana Elon mencari dana untuk mewujudkan pengambilalihan raksasa media sosial tersebut.

Meski begitu, Elon tetap mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan 209,09 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3067 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index.

Penurunan kekayaannya mencapai total 60,4 miliar dolar AS tahun ini, di bawah Changpeng Zhao dari Binance yang kehilangan 81 miliar dolar AS dan Jeff Bezos dengan penurunan 62 miliar dolar AS.

Baca juga: Elon Musk Bakal Kenakan Tarif untuk Pengguna Twitter Tertentu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com