Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Gelaran WEF 2022, Bos GoTo Tekankan Pentingnya Inklusi Digital dalam Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Kompas.com - 26/05/2022, 12:45 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal atau inklusi keuangan menjadi salah satu upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk meminimalisir kesenjangan ekonomi di kalangan masyarakat.

Dalam rangka mendukung upaya peningkatan inklusi keuangan tersebut, ekosistem digital dinilai punya andi besar dalam pelaksanaannya.

Hal itu diungkapkan oleh CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo dalam rangkaian acara pertemuan World Economic Forum (WEF) 2022, yang diselenggarakan di Davos, Swiss.

"Untuk dapat mengatasi masalah kensenjangan inklusi keuangan, kita harus terlebih dahulu membawa masyarakat masuk ke dalam inklusi digital," kata dia, dalam keterangan resmi, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: GOTO Bakal Tambah Modal Melalui Private Placement

Berkaca dari ekosistem GoTo, Andre memaparkan, banyak mitra Gojek dan Tokopedia yang awalnya tidak memiliki rekam jejak transaksi finansial sama sekali, sehingga tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal.

"Para mitra ini sebagian besar memang tidak tersentuh dan terlayani oleh bank atau lembaga keuangan formal (unbanked)," ujarnya.

Namun Andre menilai dengan kehadiran GoTo, melalui ekosistem Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial, para mitra bisa memiliki rekam jejak transaksi keuangan.

Baca juga: Pengamat: Investasi di GoTo Bukan untuk Cari Cuan Harian atau Mingguan, melainkan Prospek Jangka Panjang

Data tersebut pada akhirnya menjadi pendukung untuk dipergunakan dalam menciptakan produk keuangan yang inklusif, sehingga para mitra bisa memiliki akses keuangan, mulai dari simpanan, modal kerja, pembiayaan, hingga akses untuk produk asuransi, dan lainnya.

"Menurut pengalaman kami, jika kita tidak mendukung mereka untuk meningkatkan pendapatan mereka lebih dulu, akan sulit mempertahankan inklusi keuangan, karena inklusi keuangan baru akan terjadi sesudahnya," tutur dia.

"Kami melihat merchant skala kecil, para driver, mereka tidak punya rekam jejak apa pun sebelumnya soal keuangan, namun karena kami adalah platform yang menghubungkan banyak transaksi digital, mereka akan memiliki rekam jejak tersebut," tambah Andre.

Baca juga: Dalam Gelaran WEF 2022, Dirut BRI Beberkan Inovasi Dukung Pembiayaan Berkelanjutan

Dalam rangka mengembangkan ekosistem digital yang inklusif, Ia menjelaskan pentingnya pengembangan infrastruktur digital di antaranya real time payment hingga sistem pembayaran online berbasis Unified Payments Interface (UPI).

"Untuk pengembangan infrastruktur ini, pemerintah, sektor swasta, dan publik perlu saling bekerja sama sehingga bisa terbangun infrastruktur yang dapat mendukung inklusi keuangan yang lebih terjangkau," ucap Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com