Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Bikin Kolam Renang untuk Cucu, Pensiunan Anggota Dewan Ini Bangun "Waterpark" di Bogor

Kompas.com - 26/05/2022, 11:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Menikmati masa tua dengan bermain bersama cucu dan sesekali melakukan kegiatan produktif tentunya sangat menyenangkan. Hal inilah yang dialami oleh dua sejoli Hj Euis Cornelis Jaffar dengan KH Nawafie Saleh (Nafis) di kampung halamannya, Gunung Salak Bogor.

Nafis yang juga merupakan mantan Wartawan Harian Bersenjata di masa orde baru, dan 35 tahun mengabdi sebagai anggota dewan (1987 – 2019, di kabupaten 4 periode, di Jawa Barat 2 periode, dan di DPR RI selama 1 perode) kini menjalani usaha bersama istrinya mengelola waterpark.

Berawal dari niat ingin membangun kolam renang untuk tujuh orang cucunya, namun berkat bujukan dari banyak warga kampung, akhirnya keduanya membuka lokasi tersebut untuk wisata.

Baca juga: Kisah Agus, Perantau Asal Sragen yang Berhasil Raup Keuntungan Hanya Berbekal Aplikasi Mitra Shopee dan Keahlian Reparasi Ponsel

Modal bangun "waterpark" Rp 3 miliar

Dengan luasan tanah yang dimiliki mencapai 3,5 hektar, hampir separuhnya dialokasikan untuk membangun wisata waterpark. Lokasi wisata tersebut juga dilengkapi dengan kolam ikan, saung dan fasilitas bermain anak – anak.

Walau demikian, Euis mengatakan usahanya tersebut bukan untuk mencari keuntungan, namun untuk sekedar mengisi waktu di hari tua.

Bisnis nonprofit yang dijalankan keduanya ini sudah berjalan kurang lebih 1 tahun, terhambat karena adanya pandemi Covid-19 dari awal tahun 2020.

Baca juga: Kisah 2 Merek Sepatu Lokal, Sagara Boots dan Pijakbumi, Berhasil Tembus Pasar Global

 

Dengan modal yang diperoleh dari usaha katering, rias pengantin, dan pensiunan, keduanya secara bertahap membangun kawasan wisata untuk masyarakat setempat, dengan menggelontorkan dana sekitar Rp 3 miliar.

“Cucu kami sering renang, dan pulang selalu kelelahan. Akhirnya kita bangun kolam renang tahun 2019. Pas lagi membangun ada Covid-19, jadi pembangunan dibubarkan. Di tahun 2021 berjalan lagi, dan Covid-19 lagi, stop lagi. Di tahun 2021 kita kejar sampai selesai,” kata Euis Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Kisah Kartini Masa Kini, Es Marem Bu Ning Kranggan Berhasil Bertahan Puluhan Tahun Karena Sosok Perempuan Mandiri 

Saat Lebaran didatangi sampai 1.000 orang

Setelah pembangunan selesai, Euis mengatakan warga sekitar meminta agar kolam renang bisa dinikmati untuk umum.

Awalnya Euis bingung, akan menetapkan harga tiket masuk berapa, namun setelah berunding dengan keluarga besar, akhirnya ia memutuskan untuk membebankan biaya tiket Rp 10.000 per orang.

“Desember tanggal 27 tahun 2021, kita buka dan menyelesaikan seadanya. Akhirnya kita buka untuk umum, dan ini juga didukung oleh pemerintah dan kadin. Yang datang sangat ramai, bahkan, saat Lebaran kemarin, 800 – 1.000 orang datang ke sini,” ujar Euis.

Sembari menikmati angin khas pegunungan, dan suguhan jagung rebus hangat Nafis mengatakan, bisnis yang ia jalani ini memang tidak berorientasi pada untung.

Baca juga: Cerita Penjual Masker Pasar Pramuka: Dulu Sehari Bisa Jual Berkarton-karton, Kini 10 Boks Saja Sudah Lumayan...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com