Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Meningkatkan Omzet Jualan Online di Tokopedia

Kompas.com - 10/06/2022, 06:24 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berjualan di e-commerce menjadi salah satu cara yang digunakan pelau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan omzetnya.

Lewat platform e-commerce, para pelaku UMKM bisa mendapatkan banyak pembeli dari berbagai pelosok daerah. Apalagi fitur-fitur untuk meningkatkan penjualan juga tersedia.

Namun tak dipungkiri, masih ada seller online yang belum bisa memanfaatkan fitur tersebut dengan maksimal.

Vice President of Logistics Tokopedia Edwin Mailoa memberikan 5 tips atau cara yang bisa dilakukan seller online ketika ingin menaikkan omzet usahanya.

"Pertama adalah evaluasi dan analisis pasar. Lewat fitur Statistik Toko di aplikasi Tokopedia Seller, penjual bisa mempelajari berbagai data penting, seperti pendapatan bersih, estimasi pengeluaran, tren pesanan dan berbagai data penting lain untuk membuat hingga meningkatkan strategi penjualan," ujarnya dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Rekrutmen PPPK Guru Dibuka Tahun Ini, Simak Kategori Pelamarnya

cara yang kedua adalah manfaatkan fitur iklan otomatis. Dia menjelaskan, penjual dapat memanfaatkan fitur beriklan otomatis TopAds agar produknya tampil teratas di halaman Tokopedia.

Hal itu dinilai akan membantu penjual menjangkau lebih banyak pembeli dan memaksimalkan penjualan.

Cara yang ketiga adalah pertajam strategi promo. Edwin mengatakan, pegiat UMKM dapat memberikan promo kepada pelanggan untuk mendorong peningkatan transaksi. Bundling produk dan potongan harga bisa menjadi pilihan.

“Penjual juga dapat mengaktifkan fitur Bebas Ongkir agar pembeli tidak perlu khawatir mengenai biaya pengiriman,” ungkapnya.

Cara keempat adalah manfaatkan gudang pintar. Edwin mengatakan, pegiat UMKM dapat menitipkan produknya di gudang-gudang pintar “Dilayani Tokopedia” yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk menjangkau pasar lebih luas.

“Dilayani Tokopedia membantu operasional penjual, mulai dari penerimaan, pengemasan, pengiriman pesanan, hingga penanganan jika ada kendala transaksi. Dengan begitu, pegiat UMKM dapat lebih fokus terhadap pengembangan usaha,” katanya.

Baca juga: Di Hadapan Anggota ILO, Menaker Klaim 4 Kemajuan RI di Bidang Ketenagakerjaan

Cara yang kelima adalah pilih pengiriman yang sesuai. Edwin menuturkan, didukung oleh sejumlah mitra strategis, Tokopedia menyediakan tiga jenis layanan pengiriman pesanan, yang bisa dipilih pegiat usaha sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Layanan Dijemput Kurir memungkinkan pelaku usaha untuk menunggu pesanan diambil kurir, sedangkan Layanan Antar ke Kantor Agen mengharuskan pelaku usaha untuk mengantar pesanan ke agen pengiriman.

"Sementara layanan AWB Otomatis dan Non-Tunai membantu pelaku usaha mencatat alamat, resi, serta ongkos pengiriman via mitra logistik secara otomatis. Jadi bisa dipilih sesuai dengan kebutuhannya," pungkasnya.

Baca juga: Harga Pertalite Tetap Rp 7.650 Per Liter, Beli di SPBU Bakal Dibatasi Pakai MyPertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com