Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Bara Naik, Jokowi Sebut Ketua Umum Hipmi hingga Aburizal Bakrie Senang

Kompas.com - 10/06/2022, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, harga gas alam dan batu bara mengalami kenaikan yang signifikan melebihi 100 persen. Namun, dari kenaikan sektor energi tersebut, lanjut Jokowi, ada pengusaha yang sumringah.

Pernyataan ini Jokowi ungkapkan ketika memberikan sambutan dalam peringatan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/6/2022).

"Gas alam sudah naik 153 persen, batu bara naik 133 persen. Tapi yang senang, yang ada di sini banyak karena kenaikan batu bara. Utamanya yang saya tahu, Ketua Umum (Hipmi) pasti senang, Bang Ical (Aburizal Bakrie) juga pasti senang. Oh iya, Ketua Kadin juga benar (senang) karena batu baranya banyak. Minyak naik 58 persen, CPO naik 27 persen, yang punya kelapa sawit juga senang," kata Jokowi.

Baca juga: Ketua Umum Hipmi: Kalau Bisa, Pak Jokowi Jangan Cepat-cepat Meninggalkan...

Meski begitu, Kepala Negara ini mengingatkan akan kenaikan harga pangan yang perlu diwaspadai. Lantaran dampak harga pangan yang melonjak akan berimbas ke berbagai macam produk. Seperti mie, roti, pakan ternak, telur.

"Tapi hati-hati, di luar kenaikan itu perlu kita waspadai. Urusan gandum, urusan jagung, urusan kedelai yang naik kurang lebih 30an persen. Imbasnya ke mana-mana. (Mengenai) gandum, karena penghasil gandum 34 persen Ukraina dan Rusia sekarang ini lagi bermasalah," ujarnya.

"Gandum seluruh dunia harganya naik. Kita nanti, di sini ada mie, ada roti, semuanya berasal dari gandum. Kedelai juga sama, naiknya 33 persen. Larinya nanti ke mana-mana, tahu, tempe, dan berimbas nanti ke inflasi," sambung Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Bapak, Ibu yang Menyampaikan Lanjutkan, Saya yang Didemo...

Lebih lanjut kata Jokowi, pemerintah memiliki tugas untuk menekan angka impor, salah satunya komoditas pangan jagung yang mencapai 800.000 ton.

"Jagung, 7 tahun yang lalu kita masih impor jagung 3,5 juta ton dari luar. Data terakhir, di kuartal I 2022 saya lihat impor kita sudah diangka 800.000 ton. Artinya turun sangat drastis. Tapi masih ada PR, 800.000 tadi harus diselesaikan," ucap dia.

Kendati demikian, Jokowi mengusulkan kepada para kader-kader Hipmi untuk masuk ke sektor pangan.

"Berkaitan dengan pangan itu hati-hati kedepan, tetapi juga menjadi peluang bagi para pengusaha. Utamanya Hipmi untuk masuk ke bidang pangan, energi, ini adalah peluang," ujarnya.

Baca juga: Sistemnya Terintegrasi dengan ESDM, PLN Pastikan Pasokan Batu Bara Tidak Langka Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com