Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pemerintah Wajibkan Vaksin Dosis 3 untuk Acara Keramaian

Kompas.com - 13/06/2022, 21:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kasus Covid-19 relatif secara keseluruhan dalam tahap yang baik dan pemerintah akan mendorong vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat untuk acara yang mengundang kerumunan.

“Secara keseluruhan masih dalam tahap yang baik bila dibandingkan dengan berbagai negara lain. Kalau kasus kita sekitar 574 harian, Australia bisa 16 ribu, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400, bahkan Malaysia 1.700,” kata Menko Airlangga Hartarto dilansir dari Antara, Senin (13/6/2022).

Ia menyampaikan reproduksi kasus efektif Indonesia relatif stabil di angka 1 dengan rincian di Jawa-Bali 1 dan Sumatera 1. Kemudian Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua yang masing-masing 0,99 serta Maluku sebesar 0,98.

“Dari tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen, angka kematiannya 2,58, dan kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus di dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” ujar Airlangga Hartarto.

Baca juga: Eskalator Mati di Stasiun KRL Sering Dikomplain, Ini Jawaban Kemenhub

Terkait keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate dan kasus Covid-19 juga relatif rendah dengan catatan tertinggi di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.

Sedangkan mengenai perkembangan vaksinasi dosis yang masih di bawah 70 persen adalah dosis pertama Papua dan Barat Papua, dosis kedua 17 provinsi itu sudah di atas 70 persen dan 10 provinsi masih di bawah 70 persen.

Adapun secara keseluruhan, capaian vaksin yang masih relatif rendah yakni di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat dan Papua.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendorong untuk peningkatan jumlah vaksin dosis ketiga yang akan digunakan pada berbagai kegiatan yang mengundang kerumunan seperti venue olahraga maupun venue lain, seperti acara musik, kesenian, atau yang melibatkan banyak masyarakat.

Baca juga: Biografi Pablo Escobar, Bos Kartel Narkoba Terkaya Dunia

“Sehingga untuk kegiatan-kegiatan yang menuai ataupun membuat kerumunan vaksinasi ketiga itu akan terus didorong,” jelasnya.

Kemudian segi realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), keseluruhan realisasinya mencapai 20,9 persen atau Rp 95,13 triliun dari total Rp 455,62 triliun.

Rinciannya, sebanyak 20 persen atau Rp 24,46 triliun dari bidang kesehatan yang digunakan untuk klaim tenaga kesehatan, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan, kemudian juga terkait pengadaan vaksin dan DanaDdesa.

Sedangkan dari sisi perlindungan masyarakat, realisasinya telah mencapai 36,1 persen atau Rp 55,85 triliun yang digunakan untuk Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, BLT minyak goreng, BLT Desa , Bantuan Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan serta Kartu Pra Kerja

“Di samping itu, pemulihan ekonomi ada 8,3 persen atau Rp14,83 triliun dari Rp 178 triliun, ini antara lain untuk di sektor pariwisata, dukungan UMKM dan fasilitas perpajakan,” tutur Airlangga Hartarto.

Baca juga: Intip Gaji Sebulan AKBP Broteseno, Eks Napi Korupsi yang Tak Dipecat dari Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com