Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Sektor Prasejahtera, BTPN Syariah Ventura Gandeng "Startup" Dagangan

Kompas.com - 17/06/2022, 08:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - PT BTPN Syariah Ventura menggandeng platform penyedia kebutuhan rumah tangga, Dagangan.

Direktur Utama BTPS Ventura Ade Fauzan mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan startup yang memiliki kesamaan visi dengan perusahaan induknya, BTPN Syariah.

Ade menjelaskan, pihaknya akan menyertakan modal kepada startup yang memiliki visi mendukung inklusi keuangan.

"Kami hanya akan sertakan modal ke startup yang produknya melayani masyarakat prasejahtera dan mendukung inklusi keuangan," kata Ade dalam media gathering di Yogyakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Startup Dagangan Dapat Suntikan Dana Senilai 6,6 Juta Dollar AS dari BTPN Syariah Ventura

Untuk itu, ia mengatakan BTPN Syariah Venture menggandeng Dagangan yang memiliki visi untuk melayani masyarakat prasejahtera sektor rural di tier 3 dan 4.

Ade membeberkan, aktivitas sebagian masyarakat prasejahtera adalah membuka warung dengan berbagai skala.

Oleh karena itu, Ade melihat masalah yang dialami mereka adalah akses kepada barang kebutuhan sehari-hari.

"Kebanyakan dari mereka itu lokasinya jauh dari jalan raya. Mereka butuh waktu untuk dapat membeli barang dagangannya. Apalagi, mereka biasanya bekerja sendiri, jadi kalau mereka belanja ada kemungkinan harus tutup warungnya," urai dia.

Baca juga: Bubble Burst pada Startup

Ade bilang, dengan menutup warung berarti pedagang mengalami kehilangan kesempatan mendapatkan pelanggan.

Selain itu, BTPN Syariah Venture memilih Dagangan lantaran perusahaan rintisan ini dapat menyediakan kebutuhan yang memang sesuai dengan masyarakat rural.

"Masyarakat prasejahtera itu punya kecenderugan untuk membeli barang dalam jumlah kecil, ordernya tidak besar," terang dia.

Baca juga: Banyak Startup Lakukan PHK, Apa Alasannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com