Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 04/07/2022, 13:43 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) selama bulan Juni 2022 naik sebesar 8,01 dollar AS per barel, dari 109,61 dollar AS per barel pada bulan Mei 2022 menjadi 117,62 dollar AS per barel.

Penetapan harga ICP ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 75.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak mentah Indonesia Bulan Juni 2022, tanggal 1 Juli 2022. Minyak mentah Brent naik 10,45 dollar AS per barel dari 113,25 dollar AS per barel pada Mei 2022, menjadi 123,70 dollar AS per barel pada Juni 2022.

Demikian juga dengan WTI (Nymex) yang naik sebesar 5,08 dollar AS per barel dari 109,26 dollar AS per barel menjadi 114,34 per barel. Dilanjutkan oleh Brent (ICE) naik sebesar 5,54 dollar AS per barel dari 111,96 dollar AS per barel menjadi 117,50 per barel.

Baca juga: Sandiaga Uno Ingatkan Pentingnya Promosi Digital bagi Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Basket OPEC naik sebesar 3,96 dollar AS per barel dari 113,87 per barel menjadi 117,83 per barel (sampai dengan tanggal 29 Juni 2022).

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan adalah kekhawatiran pelaku pasar minyak akibat ketidakpastian pasokan minyak mentah dunia lantaran ketidakmampuan OPEC+ untuk memenuhi target kuota produksi.

“Faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pelaku pasar minyak akibat ketidakpastian pasokan minyak mentah dunia lantaran ketidakmampuan OPEC+ untuk memenuhi target kuota produksi,” seperti dikutip dari laporan Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, dalam siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, Senin (4/7/2022).

Disebutkan juga bahwa faktor lain yang mendorong kenaikan harga CPO adalah kombinasi dari kurangnya investasi, pengenaan sanksi kepada Rusia, penurunan produksi Libya, Ekuador dan Nigeria, serta produksi UAE dan Arab Saudi yang berdasarkan kuota produksi telah mendekati kapasitas produksi maksimum.

Faktor lainnya adalah terkait pasokan minyak mentah dunia di mana OPEC dalam laporan bulan Juni 2022 menurunkan surplus pasokan minyak mentah dunia sebesar 400 ribu bopd menjadi 1 juta bopd.

Baca juga: IHSG Anjlok 2,53 Persen di Sesi I Perdagangan, Rupiah Melemah

Terkait permintaan minyak mentah dunia yaitu peningkatan permintaan permintaan minyak mentah Eropa seiring turunnya pasokan gas alam, serta permintaan BBM dan bahan bakar jet mengalami peningkatan memasuki puncak summer driving season di AS dan Eropa.

Kenaikan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh marjin kilang yang tinggi, memberikan insentif yang pasti bagi kilang untuk memaksimalkan tingkat produksi.

Di kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah China yang melonggarkan kebijakan pandemi dengan mengurangi masa isolasi bagi para pendatang dan mengizinkan pengoperasian kembali kilang-kilang independen.

“Faktor lainnya, peningkatan permintaan BBM dan bahan bakar jet seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan pelonggaran pembatasan perjalanan di India,” tulis laporan tersebut.

Baca juga: OJK Berikan Izin Usaha ke Perusahaan Pergadaian Biru Gadai Satu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com