Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Bergerak di Zona Merah, Simak Harga Bitcoin dkk Siang Ini

Kompas.com - 13/07/2022, 12:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto terpantau masih melanjutkan pelemahan pada sesi perdagangan siang hari ini, Rabu (13/7/2022). Melansir data Coinmarketcap, 10 kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami penurunan harga dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Berdasarkan data pukul 11.30 WIB, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar Bitcoin atau BTC, terpantau melemah 3,13 persen selama 24 jam terakhir ke level Rp 292,4 juta per keping.

Aset kripto raksasa lainnya, Ethereum atau ETH, juga melemah 3,37 persen dalam kurun waktu satu hari terakhir ke level Rp 15,8 juta per keping.

Tiga jenis kripto yang biasa disebut stable coin, atau token yang nilainya dipatok dengan dollar AS, yakni Tether atau USDT, USD Coin atau USDC, dan Binance USD atau BUSD juga melemah.

Tether terpantau melemah 0,81 persen ke level Rp 14.974,44 per keping, USD Coin terkoreksi 0,82 persen ke level Rp 14.989 per keping, dan Binance USD nilainya merosot 0,52 persen ke level Rp 15.014,2 per keping.

Baca juga: UMP DKI 2022 Batal Naik, Buruh Ancam Demo Jika Anies Baswedan Tak Ajukan Banding

Lalu, Kripto jenis BNB atau juga dikenal dengan Binance Coin mengalami penurunan harga 1,46 persen ke level Rp 3,35 juta.

Selanjutnya, pelemahan dicatatkan oleh XRP, yang harganya merosot 1,51 persen ke level Rp 4.690,1 per keping. Kemudian, kripto jenis Cardano atau ADA melemah 4,91 persen ke level Rp 6.307,2 per keping.

Kemudian, kripto jenis Solana atau SOL melemah 2,72 persen ke level Rp 495.682 per keping. Terakhir, kripto yang semula dibuat sebagai bahan guyonan, Dogecoin ata DOGE, harganya merosot 3,8 persen ke level Rp 907,2 per keping.

Seiring dengan penyusutan kripto-kripto besar tersebut, kapitalisasi pasar kripto secara global juga terkoreksi 1,93 persen menjadi Rp 13.062,3 triliun.

Dilansir dari Coindesk, pasar kripto selama beberapa hari terakhir tercatat masih mengalami tekanan, tercermin dari anjloknya nilai Bitcoin selama 5 hari terakhir. Harga Bitcoin yang kembali merosot ke bawah 20.000 dollar AS menunjukkan, tingkat harga kripto terpopuler itu tidak lagi kritis.

"Pergerakan Bitcoin di bawah support 17.500 dollar AS-18.500 dollar AS dapat mempercepat aksi jual, sementara penembusan 19.500 dollar AS mungkin juga menandakan rasa sakit lebih lanjut yang akan datang," kata analis pasar senior di Oanda, Craig Erlam.

Baca juga: Tak Bisa Akses MyPertamina, Masyarakat Disarankan Datang ke SPBU untuk Pendataan Kendaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com