Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor CPO RI Anjlok 68 Persen pada Mei 2022, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/07/2022, 17:18 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia anjlok pada Mei 2022. Hal itu disebabkan kebijakan larangan ekspor yang berlaku pada 28 April-23 Mei 2022.

Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan kebijakan larangan ekspor CPO oleh pemerintah tidak hanya berpengaruh terhadap pencapaian ekspor tetapi juga terhadap produksi.

"Secara agronomis, produksi tandan buah segar (TBS) sawit meningkat, tetapi secara industri produksi CPO 18 persen lebih rendah dari produksi bulan April 2022. Beberapa perusahaan membatasi panen dan pembelian TBS dari petani karena kapasitas tangki yang terbatas," ujarnya dalam siaran persnya, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: BPS Sebut Tren Ekspor CPO RI Meningkat Sejak Larangan Ekspor Dicabut

Mukti memaparkan, ekspor CPO bulan Mei 2022 hanya mencapai 678.000 ton atau turun 68 persen dari ekspor bulan April 2022 sebesar 2 juta ton. Penurunan terbesar terjadi pada CPO dan olahan CPO.

Sementara ekspor oleokimia pada bulan Mei tercatat 318.000 ton, relatif sama dengan ekspor bulan April yang tercatat 319.000 ton.

"Dibandingkan dengan ekspor bulan April, ekspor Indonesia bulan Mei ke China turun 28 persen, ke AS turun 32 persen, ke Filipina turun 52 persen, ke Rusia turun 64 persen, ke Uni Eropa turun 64 persen, ke Singapura turun 67 persen, sedangkan ke India turun 80 persen, ke Pakistan turun 90 persen, dan ke Bangladesh turun 98 persen," paparnya.

Mukti juga mengatakan, harga CPO Cif Rotterdam bulan Mei sebesar 1.714 dollar AS per ton mengalami penurunan dibandingkan harga bulan April sebesar 1.719 dollar AS per ton. Demikian juga dengan harga tender dalam negeri turun dari 1.144,7 dollar AS pada bulan April menjadi 936 dollar AS pada bulan Mei.

Baca juga: Kemendag Sebut Tidak Ada Kelangkaan Kapal untuk Ekspor CPO

"Harga CPO yang turun menyebabkan penurunan harga TBS yang diterima oleh petani," kata Mukti.

Dia menambahkan, konsumsi minyak sawit dalam negeri bulan Mei 2022 hanya 1,6 juta ton, lebih rendah atau minus 8 persen dari konsumsi bulan April 2022.

Khusus untuk keperluan pangan, konsumsi minyak sawit naik dari 812.000 ton pada bulan April, menjadi 837.000 ton pada bulan Mei. Sedangkan untuk keperluan biodiesel, konsumsi bulan Mei sebesar 590.000 ton atau 22 persen lebih rendah dari konsumsi bulan April yaitu sebesar 755.000 ton.

Kinerja ekspor yang menurun menyebabkan kenaikan stok akhir dari 6,1 juta ton pada bulan April 2022 menjadi 7,2 juta ton pada Mei 2022.

Baca juga: Iming-iming Mendag Zulhas ke Produsen Migor: Ada Kompensasi Ekspor CPO, Asalkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com