Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Pemanfaatkan Ruang Laut Harus Terkoordinasi agar Tidak Terjadi Konflik

Kompas.com - 18/07/2022, 15:22 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan pemanfaatan ruang laut secara terkoordinasi dan terintegrasi merupakan hal yang penting.

Hal itu disampaikan KKP saat melakukan sosialisasi mekanisme penyelenggaraan pendirian dan penempatan bangunan atau instansi di laut.

Direktur Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto mengatakan pemanfaatan ruang laut mencakup 3 dimensi yakni permukaan, kolom laut, dan dasar laut.

Baca juga: Sayembara Desain IKN Rampung, Pembangunan Dimulai Tahun Ini

"Dengan peraturan ini, maka pengaturan laut yang 3 dimensi dapat berjalan secara terkoordinasi dan terintergrasi, (agar) tidak ada konflik-konflik yang demikian masif," kata dia dalam Bincang Bahari secara virtual, Senin (18/7/2022).

Hal tersebut merupakan latar belakang Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Pendirian dan/atau Penempatan Bangunan dan Instalasi di Laut.

Suharyanto menambahkan, dalam pemanfaatan ruang laut perlu adanya kepastian lokasi ruang laut tersebut.

"Apakah di permukaan laut, kolom laut, dasar laut, atau dari permukaan hingga dasar laut. Inilah yang disebut prasyarat dasar perizinan," ucap dia.

Berdasarkan penuturannya, Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2022 ini sebenarnya memberikan kemudahan dan memberikan kepastian kepada pelau usaha yang akan melakukan instalasi dan pembangunan di laut.

Baca juga: Ini Jurus Kemenperin untuk Memperlancar Ekspor CPO

"Jadi memang kondisi existing itu ada banyak ketentuan peraturan perundangan terkait dengan proses pemberian perizinan tadi. Dengan Kepmen KP 42 ini, itu prosesnya kita lakukan secara terintegrasi," ungkap dia.

Ia memerinci, dalam mendapatkan izin pertama-tama pemohon perlu mengajukan proposal rencana kegiatananya. Kemudian, pelaku usaha mengadakan survei awal untuk memastikan agar saat melakukan pengajuan terdapat hal yang belum pasti terkait dengan koordinat lokasi.

"Mudah-mudahan dapat memberikan angin segar terhadap proses kemudahan perizinan perusahaan bangunan dan instalasi di laut," tutup dia.

Direktur Wilayah Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama TNI Idham Faca mengatakan, pihaknya mendukung dan ikut berperan aktif dalam proses bisnis yang telah ditetapkan baik saat pra pendaftaran maupun saat terbit perizinan dengan berkoordinasi dengan tim nasional.

"Kementerian Pertahanan menerbitkan security clearance (SC) dan penugasan security officer (SO) apabila pemohon telah melengkapi persyaratan berupa perizinan dari kementerian dan lembaga terkait," terang dia.

Ia menyakini, adanya proses bisnis yang ditetapkan dan adanya tim nasional, maka kegiatan pembagunan dan instalasi akan berjalan lebih baik dan menggairahkan kegiatan usaha di ruang laut.

Baca juga: Sempat Tembus Level 6.700, IHSG Ditutup Menguat di Sesi I

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com