Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Bakal Perkuat Tim Pengawasan Khusus untuk Atasi Asuransi Bermasalah

Kompas.com - 21/07/2022, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih dibayang-bayangi berbagai kasus terkait asuransi bermasalah. Adapun peristiwa ini juga mengambil perhatian Dewan Komisioner (DK) OJK yang baru saja dilantik kemarin.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang baru Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya sedang dalam tahapan menyepakati rencana penyehatan keuangan dari tiap-tiap perusahaan asuransi yang bermasalah.

"Di OJK sendiri, kami akan memperkuat tim pengawasan khusus terhadap asuransi-asuransi bermasalah. Jadi, kami akan perkuat tim OJK untuk bisa menangani itu lebih cepat lagi," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (21/7/2022).

Baca juga: Genjot Modal Inti Minimum Bank Rp 3 Triliun, OJK: Sistem Perbankan Belum Efisien

Ia menambahkan, ke depan OJK akan mengatur bagaimana aturan investasi perusahaan asuransi dapat lebih sehat. Seperti diberitakan, beberapa kasus perusahaan asuransi disebabkan oleh investasi yang tidak memberikan imbal hasil atau jauh dari hasil yang ditetapkan

"Dan ini juga terkait dengan peran aktuaria. Jadi aktuaria untuk menilai kewajiban aktuaria dari perusahaan asuransi tersebut," imbuh dia.

Lebih lanjut, Ogi menyebut penguatan manejemen risiko dan tata kelola juga akan didorong, termasuk di dalamnya adalah standar akuntansi keuangan.

"Jadi, di perusahaan asuransi kita akan mempercepat penerapan PSAK 74 di mana ini menyangkut kontrak asuransi yang selama ini salah satunya adalah pengakuan terhadap premi sebagai revenue di tahun premi itu diterima. Ini PSAK 74 sekarang ini sudah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntasi Keuangan dan ini akan berlaku 1 Januari 2025," urai dia.

Namun demikian, pihaknya berusaha terus mendorong agar ada percepatan dari penerapan aturan tersebut.

Sebagai informasi, beberapa perusahaan asuransi jiwa yang mengalami gagal bayar adalah Asuransi Jiwasraya, AJB Bumiputera, Kresna Life, dan Wanaartha Life.

Sebelumnya, Ogi menyampaikan pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) akan dilakukan dengan memperkuat 3 lapisan. Pertama, adalah penguatan tata kelola internal perusahaan. Kemudian diikuti dengan memperkuat peran profesi penunjang seperti Kantor Akuntan Publik dan aktuaria. Terakhir, adalah memperkuat peran dari pengawasan OJK.

Baca juga: Ini Strategi OJK Cegah Kasus Jiwasraya dan Asabri Terulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com