Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walmart Pangkas Proyeksi Pendapatan, Wall Street Ditutup Merah

Kompas.com - 27/07/2022, 07:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks utama bursa Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada sesi perdagangan Selasa (26/7/2022), pasca pengumuman Walmart yang menyatakan, adanya potensi penurunan konsumsi masyarakat di Amerika Serikat (AS).

Mengacu kepada data RTI, indeks Dow Jones Industrial Average turun 228,50 poin atau 0,71 persen ke 31.761,54, S&P 500 terkoreksi 45,79 poin atau 1,15 persen ke 3.921,05 dan Nasdaq Composite turun 220,10 poin atau 1,87 persen ke 11.562,57.

Dilansir dari CNBC, Rabu (27/7/2022), Walmart memangkas proyeksi pendapatan dua kuartal ke depan dan keseluruhan tahun, seiring dengan melonjaknya harga berbagai komoditas.

Baca juga: Kemarin Ditutup Menguat, IHSG Masih Menunggu Pengumuman The Fed dan Hasil Kinerja Emiten

Pengumuman itu membuat pasar khawatir ritel-ritel besar lain akan mengalami hal serupa.

Pasca pengumuman itu, saham Walmart ambles 7,6 persen pada sesi perdagangan Selasa. Bukan hanya Walmart, saham ritel lain, yakni Kohl’s dan Target juga terkoreksi masing-masing sebesar 9,1 persen dan 3,6 persen.

“Yang paling penting dari pengumuman Walmart ialah bagaimana inflasi telah mengubah apa yang dibeli masyarakat,” ujar Portofolio Manager Upholding, Robert Cantwell, dikutip Rabu.

Bukan hanya ritel, kekhawatiran akan penurunan tingkat konsumsi juga berdampak kepada saham Amazon, Block, dan PayPal yang masing-masing menurun sebesar 5,2 persen, 7,1 persen, dan 5,7 persen.

Baca juga: Simak Daftar Saham LQ45 dan IDX30 Periode Agustus 2022-Januari 2023

Masih Menunggu Keputusan The Fed

Di tengah kekhawatiran akan inflasi, pasar masih menanti pengumuman data-data ekonomi serta kebijakan suku bunga The Fed, yang akan mengarahkan ekspektasi Wall Street ke depan.

Sebagaimana diketahui, pada pekan ini The Fed diproyeksi kembali mengumumkan kenaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps), lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 100 bps.

Langkah itu dilakukan The Fed untuk meredam gejolak harga komoditas yang tengah terjadi di Negeri Paman Sam.

“Jika The Fed berhasil meredam permintaan, ini yang menjadi perhatian kami untuk semester II,” ujar Chief Investment Officer Homrich Berg, Stephanie Lang.

Baca juga: Mitsubishi Motors Bakal Tambah Investasi Rp 10 Triliun di RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com