Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Portofolio dalam Investasi Saham

Kompas.com - 06/08/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Potofolio dinilai sebagai salah satu instrumen yang wajib terus diperbarui oleh para investor saham. Portofolio yang baik bisa menentukan hasil investasi kamu jadi signifikan. Kenapa bisa begitu, ya?

Ini disebabkan karena rekam jejak kamu sudah dinilai baik dan meyakinkan oleh investor lainnya. Dengan kata lain, kamu juga sudah memperlihatkan kualitas saham yang baik.

Hal ini juga disinggung oleh Djumiyati, Certified Financial Planner dan Jurnalis kontan.co.id, kalau portofolio mempunyai peranan penting bagi investasi dalam siniar Cuan bertajuk "Apa Pentingnya Portofolio?".

Pada mulanya, portfolio ditujukan agar investor dapat mendiversifikasi modalnya ke berbagai sarana investasi yang berbeda. Alasan utamanya agar meminimalkan risiko tidak sistematis hingga kerugian mencapai titik nol.

Misalnya, "Suku bunga The Fed naik tinggi, semua pasar-pasar saham turun. Suatu saat ada kejadian makro yang cukup besar, itu semua akan bergerak turun, satu arah. Saham, Obligasi, biasanya turun," ujar Djum.

Pada kondisi ini, kita bisa mengalihkan dana ke reksa dana pasar uang yang risikonya cenderung kecil. Bahkan, bisa saja tanpa risiko.

Dengan adanya portofolio, investor masih bisa mempertahankan tingkat pengembalian yang diharapkan. Oleh sebab itu, ada beberapa jenis portofolio yang bisa kita pilih dan buat.

Alokasi Saham dan Sektornya

Penempatan alokasi bisa menentukan return sekitar 90 persen dari investasi kita. Untuk portofolio saham, dapat terlihat data apa saja saham yang sedang kita miliki.

Baca juga: Kerja Tak Sesuai Jurusan Kuliah, Harus Bagaimana?

Jika saham-saham tersebut rugi, portofolio ini akan menunjukkan banyaknya indeks berwarna merah. Biasanya, ini dapat terjadi pada investor-investor swing atau lama. Sementara itu, hal ini tidak terjadi pada trader karena mereka cenderung melakukan likuidasi tiap harinya.

Kerugian dapat dihindari dengan diferensiasi penempatan saham. Untuk meminimalisasinya, kita juga dapat memilih beberapa sektor, misalnya tambang, sawit, dan bank yang sering kali naik hampir bersamaan.

Salah satu cara memilih sektor ini adalah melihat momentum. Misalnya, saham di bidang kesehatan yang naik saat pandemi Covid-19 kemarin. Namun, perlu diperhatikan pula untuk tidak FOMO. Karena investasi saham butuh perhitungan tersendiri.

Portofolio Investor Baru atau Newbie

Djum mengatakan kalau investor pemula portofolionya akan dibagi. Contohnya, pembagian porsi tiga komponen, misal ingin membeli saham, obligasi, dan deposito.

Hal ini tergantung pada profil risiko kita. Misalnya, jika merasa ingin bermain aman saja, boleh langsung ke reksa dana pasar uang atau deposito. Namun, jika serius ingin mencari cuan lewat investasi, kita dapat mengalokasikan lebih banyak ke saham.

Profil risiko untuk pemula juga biasanya dibagi menjadi tiga, yaitu agressive, moderate, dan conservative. Kita bisa mengalokasikan 75 persennya di saham, sementara sisanya dibagi rata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com