Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Luncurkan INFF Atasi Kesenjangan Pembiayaan Sebelum 2030

Kompas.com - 10/08/2022, 12:57 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PPN/Bappenas bersama UNDP meluncurkan Integrated National Financing Framework (INFF) yang menjembatani kesenjangan pendanaan TPB/SDGs dan membuka peluang pembiayaan baru melalui kemitraan publik dan swasta.

Sebelum pandemi Covid-19, kesenjangan pembiayaan TPB/SDGs global tahunan mencapai 2,5 triliun dollar AS. Akibat pandemi Covid-19, kesenjangan pembiayaan tersebut melebar, mencapai 4,2 triliun dollar AS. Di Indonesia, kesenjangan pembiayaan TPB/SDGs diperkirakan sebesar 1 triliun dollar AS untuk mencapai TPB/SDGs pada 2030.

"Kami di Bappenas membayangkan INFF akan mendukung perencanaan dan pembiayaan paritas nasional Indonesia membawa triliunan dolar yang dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan hingga 2030. Untuk tujuan ini, saya ingin menekankan bahwa waktunya hanya delapan tahun menuju 2030. INFF menjadi payung untuk mencakup semua inisiatif pembiayaan menuju pencapaian agenda TPB/SDGs tepat waktu," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rangkaian ketiga G20 Development Working Group (DWG) Meeting, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Bappenas Kaji Kereta Gantung Jadi Angkutan Perkotaan IKN Nusantara

Suharso menambahkan, Indonesia memiliki desain dan transformasi ekonomi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah menuju pengembangan strategi pembiayaan berkelanjutan dengan membuat kebijakan pada kerangka kerja pembiayaan.

Indonesia merupakan salah satu dari 86 negara yang mengembangkan INFF dan salah satu dari 40 negara yang akan menerapkan strategi pembiayaan terintegrasi dalam setahun ke depan. Lebih lanjut kata dia, Indonesia memiliki alat dan sumber daya, namun tantangannya terletak pada menyatukan semua pemangku kepentingan untuk menyelaraskan proses bisnis dengan TPB/SDGs.

"Pembiayaan diperlukan untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan saat ini. Kebutuhan akan pendekatan holistik untuk membiayai pemulihan dan pembangunan berkelanjutan jangka menengah hingga panjang, lebih besar dibandingkan sebelumnya," tuturnya.

Baca juga: Kepala Bappenas Ungkap Masih Minimnya Kualitas Air Layak dan Aman untuk Rumah Tangga

INFF memfasilitasi dialog terstruktur dengan lembaga kementerian dan aktor non-negara untuk memetakan lanskap pembiayaan pembangunan berkelanjutan. Melalui dialog, berbagai sumber pembiayaan, baik dari rencana publik maupun swasta, menjadi dasar pengembangan strategi untuk meningkatkan investasi.

INFF telah menunjukkan potensi menjanjikan, seperti identifikasi instrumen baru dan inovatif untuk dimanfaatkan seperti keuangan campuran dan investasi berdampak hingga menyelaraskan filantropi dan pembiayaan berbasis bobot dengan TPB/SDGs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com