Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Diproyeksi Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/08/2022, 10:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 Agustus 2022, untuk menentukan suku bunga acuan tetap, naik, atau turun.

Namun Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga acuannya.

"BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan BI7RR di level 3,5 persen pada RDG bulan ini mempertimbangkan bahwa inflasi fundamental atau inflasi inti yang masih terkendali," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Baca juga: IHSG Awal Sesi Merah, Sektor Ini Alami Koreksi Paling Dalam

Tidak hanya dari sisi inflasi, BI juga diperkirakan akan mempertimbangkan volatilitas nilai tukar rupiah yang cenderung turun selama Agustus 2022 dibanding bulan sebelumnya.

Menurut Josua, penurunan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung menurun serta ekspektasi less-hawkish dari kebijakan moneter bank sentral AS The Fed.

Di sisi lain, data transaksi berjalan Indonesia pada kuartal-II 2022 yang tercatat surplus 1,1 persen terhadap Produk Domestik (PDB) juga diperkirakan akan tetap menjaga stabilitas rupiah.

Kondisi nilai tukar rupiah yang membaik ini dinilai akan membuat BI mengambil keputusan mempertahankan suku bunga acuan.

Baca juga: Turun Rp 1.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

"Meskipun saat ini rupiah cenderung melemah tipis 5 poin jika dibandingkan dengan akhir Juli," imbuhnya.

BI masih berpeluang naikkan suku bunga acuan

Kendati demikian, Josua mengatakan BI masih berpeluang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50-70 basis poin (bps) di sisa tahun 2022.

Perkiraan ini dengan melihat ekspektasi penurunan surplus transaksi berjalan pada Semester II-2022 dan upaya untuk menjangkar ekspektasi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan inflasi harga begejolak dan inflasi harga diatur pemerintah.

"Ke depannya BI diperkirakan akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50-75 bps hingga akhir tahun ini," ungkapnya.

Baca juga: Rencana Penyehatan Keuangan Perusahaan AJB Bumiputera Tunggu Restu OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com