Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Dunia Usaha Perlu Antisipasi Tantangan Global

Kompas.com - 24/08/2022, 12:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, dunia usaha tetap perlu mengantisipasi tantangan ekonomi yang ada, meski perekonomian Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif, bahkan memiliki risiko resesi yang rendah.

Hal itu diungkapkannya dalam acara diskusi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Pengurus Kadin Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah pada Selasa (23/8/2022).

Ia mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai berhasil bangkit dengan cepat dari pandemi Covid-19 dan bertahan dengan kestabilan ekonomi di tengah banyaknya tantangan global yang ada, serta ancaman gelapnya perekonomian dunia.

Baca juga: Berikan Layanan Syariah Terbaik, BP Tapera Luncurkan Tapera Syariah di Banda Aceh

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,44 persen (year on year/yoy) di kuartal II-2022, melanjutkan kinerja positif di kuartal I-2022 yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy). Adapun resiko resesi RI kecil yakni hanya 3 persen, menurut hasil survei Bloomberg.

Kendati demikian, Arsjad menekankan, dunia usaha tetap perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada dan menjadikannya sebuah peluang, terutama terhadap tantangan global saat ini.

“Walaupun risiko resesi Indonesia masih dinilai rendah, dunia usaha harus tetap mempersiapkan diri dalam mengantisipasinya dengan mengubah tantangan-tantangan global menjadi sebuah peluang," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2022).

Baca juga: Gaya Hidup Mewahnya Disorot, Berapa Gaji Brigjen Hendra Kurniawan?

Di sisi lain, dari kondisi domestik, dunia usaha juga harus siap menghadapi gejolak di tengah persiapan Indonesia melaksanakan Pemilu 2024. Ia pun berharap, dalam hal ini, pemerintah dan tokoh penting lainnya bisa bersama-sama menjaga kestabilan politik dan ekonomi selama proses Pemilu.

"Di 2024 Indonesia akan merayakan pesta demokrasi. Semua pemimpin bangsa diharapkan untuk bersama-sama menjaga kestabilan politik dan ekonomi sebelum, selama dan setelah pesta demokrasi," kata Arsjad.

Lebih lanjut, ia menilai, dengan melihat kondisi fundamental ekonomi saat ini, target Indonesia Emas 2045 dapat tercapai. Menurutnya, hal itu tak lepas dari peran Kadin dalam mendorong percepatan ekonomi Indonesia dan berpartisipasi pada program-program pemerintah.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Subsidi

Dia bilang, sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin telah mendukung komitmen net zero emission di tahun 2060 melalui Kadin Net Zero Hub. Selain itu, Kadin telah berupaya mendorong percepatan digital ekonomi, terutama bagi UMKM dengan membentuk wikiwirausaha dan pendampingan kemitraan close loop.

Tak hanya itu, Kadin juga mendorong pertumbuhan usaha sektor kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru di Indonesia, serta mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menggelar diskusi dengan lebih dari 200 sektor usaha dan asosiasi bisnis terkait investasi di IKN.

"Kami juga telah melakukan reformasi struktural dengan membangun kesadaran masyarakat terhadap UU HPP, menyampaikan masukkan dari pelaku usaha untuk penyempurnaan UU Cipta Kerja dan HPP, serta dialog sosial dan menandatangani MOU dengan berbagai serikat pekerja untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang produktif dan sejahtera," papar Arsjad.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Naik Lagi, Ini Sebabnya

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi pun mengatakan, meski perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan, namun harus tetap waspada. Realistis namun tetap optimis untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar dapat menjadi ekonomi ke-4 dunia pada 2045.

Ia berharap, semua pihak dapat terus berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam upaya membangun perekonomian daerah dan nasional ke depan bersama-sama, sehinggga mampu mengubah tantangan yang ada menjadi sebuah peluang.

"Mengubah tantangan-tantangan global menjadi sebuah peluang melalui kolaborasi inklusif antara pemerintah, pelaku usaha, dan juga masyarakat luas,” katanya.

Baca juga: Cara Mengetahui Nomor Axis, Cek Pulsa dan Masa Aktifnya

Secara khusus, Jokowi meminta Kadin memajukan ekonomi, terutama di sektor pangan yang memiliki potensi besar, baik itu komoditas pangan jagung, beras, ataupun sorgum yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak negara di tengah ancaman krisis pangan dunia. Ia juga meminta Kadin membangun sektor pertanian dalam negeri dengan dukungan teknologi dan inovasi pertanian.

Pada sektor sumber daya alam, dia berharap Kadin bisa mendukung program hilirisasi, jangan lagi ekspor bahan mentah. Menurutnya, keberhasilan hilirisasi nikel saat ini harus diikuti tambang-tambang lain untuk hilirisasi sehingga mempercepat peningkatkan ekonomi.

"Negara-negara seluruh dunia membutuhkan tambang dan mineral kita, kita paksa mereka untuk bikin industri hilir di sini,” kata Jokowi.

Baca juga: Gaya Hidup Mewahnya Disorot, Berapa Gaji Brigjen Hendra Kurniawan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com