Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Dibayangi Krisis Pangan, RI Dorong ASEAN Bangun Rantai Pasok Berkelanjutan

Kompas.com - 25/08/2022, 19:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendorong ASEAN membangun rantai pasok pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pertemuan Senior Officials Meeting, ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (SOM AMAF) yang digelar secara virtual.

Sekretaris Jenderal Kementan yang juga sekaligus pimpinan pertemuan tingkat pejabat senior bidang pangan, pertanian dan perikanan, Kasdi Subagyono mengatakan, pentingnya upaya bersama dalam menjamin ketahanan pangan serta kecukupan nutrisi bagi masyarakat dunia.

Terlebih kata Kasdi, saat ini seluruh negara di dunia tengah menghadapi situasi sulit karena pangan cenderung memburuk sebagai dampak dari berbagai tantangan global.

Baca juga: DPD: Hampir Dipastikan Harga BBM Subsidi Naik dalam Waktu Dekat

"Karena itu penting sekali bagi kita untuk membangun rantai pasok regional yang tangguh dan berkelanjutan baik produksi maupun stok khususnya untuk menghadapi disrupsi akibat dinamika global saat ini seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan tekanan geopolitik," ujar Kasdi dalam siaran resminya, Kamis (25/8/2022).

Kasdi mengatakan, Indonesia mendorong isu tersebut untuk memperkuat ketahanan pangan global yang berkelanjutan. Apalagi sektor pangan merupakan sektor penting yang bisa menopang perekonomian dan kehidupan banyak orang.

"Kita bersyukur negara ASEAN menyambut baik inisiatif Indonesia untuk memperkuat komitmen seluruh sektor terkait dalam upaya penguatan integrasi ketahanan pangan melalui ASEAN Leaders Declaration on Strengthening Food Security," ujarnya.

Menurut Kasdi, semua upaya ini harus menjadi prioritas bersama membangun ekonomi priority economic development (PED) yang diusulkan Indonesia dalam keketuaannya di ASEAN pada 2023.

Baca juga: DPD: Hampir Dipastikan Harga BBM Subsidi Naik dalam Waktu Dekat

Usulan PED ini juga telah sejalan dengan arahan Presiden untuk memfokuskan keketuaan Indonesia dalam upaya mengatasi krisis pangan dan krisis energi di kawasan.

"Selanjutnya guna mengoptimalkan panduan tersebut, pertemuan ini telah menyepakati usulan Indonesia untuk menyusun Implementation Roadmap of Guidelines on Sustainable Agriculture sebagai salah satu prioritas kerja AMAF tahun 2023 mendatang," katanya.

Hasil dari rangkaian pertemuan ini akan disampaikan kepada forum tingkat Menteri Pertanian ASEAN (Amaf) yang akan dilaksanakan secara virtual oleh negara Laos pada bulan Oktober 2022.

Sekadar diketahui, rangkaian pertemuan ini dihadiri oleh seluruh Pimpinan Pejabat Senior (SOM Leaders) negara anggota ASEAN dan ASEAN+3 (Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan), serta Rusia. Selain itu turut bergabung dalam pertemuan juga pimpinan beberapa organisasi internasional seperti APTERR, CGIAR, World Bank, OECD dan UNESCAP.

Baca juga: Ini Rincian Dana Pembangunan IKN Nusantara pada 2022

Disamping delegasi Kementerian Pertanian, pada pertemuan ini juga turut hadir perwakilan pejabat terkait dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pangan Nasional.

Rangkaian pertemuan SpecSOM AMAF ke-43 ini membahas sejumlah dokumen kerja sama yang dihasilkan oleh seluruh forum di bawah AMAF, termasuk sub sektor pangan, pertanian, peternakan.

Indonesia yang menjadi Chair untuk forum ASEAN Working Group on Agriculture Training and Extension/AWGATE dipimpin jajaran Badan PMPSDMP), kemudian ASEAN SPS Contact Point/ASCP dipimpin Barantan dan ASEAN Cooperation on Halal Food/AWGHF dipimpin Kemenag).

Baca juga: Sering Gagal Panen? Siasati Budi Daya Tanaman Minim Modal lewat Pemupukan Berimbang

Adapun pertemuan ASEAN Plus Three ini mengapresiasi kemajuan implementasi Rencana Strategis Kerjasama ASEAN Plus Three bidang Pangan, Pertanian dan Kehutanan yang difokuskan pada upaya menjamin ketahanan pangan. Selain itu, Indonesia juga dinilai berhasil mempromosikan pembangunan pertanian dan kehutanan berkelanjutan serta peningkatan perdagangan di negara-negara ASEAN Plus Three.

"Secara khusus pertemuan mengapresiasi peran ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTEER) dalam menstabilkan ketahanan pangan di kawasan, dan selanjutnya mendukung usulan Indonesia untuk mengoptimalkan peran APTERR sebagai mekanisme permanen di kawasan dalam mendukung ketahanan pangan khususnya di saat keadaan darurat termasuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap rantai pasok pangan kawasan," jelas Kasdi.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat, Dollar AS Setara Rp 14.824

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com