Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Panglima TNI Dukung Penuh Program Community Forest Pupuk Kaltim

Kompas.com - 25/08/2022, 16:53 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perubahan iklim global menjadi salah satu isu yang tengah dibahas di berbagai forum nasional dan internasional. Salah satu penyumbang perubahan iklim terbesar adalah emisi karbon.

Sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim berkomitmen untuk menerapkan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam bentuk program inovatif berkelanjutan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa nantinya, seluruh program dan kebijakan Pupuk Kaltim ditargetkan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 32,50 persen pada 2030.

Baca juga: Pupuk Kaltim Targetkan Program Makmur Cakup 60.000 Hektar Lahan di 2022

Sebelumnya, Pupuk Kaltim telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), untuk mengurangi konsumsi listrik di wilayah tersebut.

Pupuk Kaltim juga mengganti sepeda motor operasional dengan motor listrik. Ke depan, peralihan kendaraan operasional berbasis listrik juga mencakup bus dan kendaraan lain.

“Semua inovasi tersebut dilakukan sebagai strategi Pupuk Kaltim untuk mempercepat laju dekarbonisasi industri petrokimia dan pupuk,” ujar Rahmad dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Resmikan PLTS Atap, Pupuk Kaltim Kejar Target Dekarbonisasi 32,51 Persen pada 2030

Teranyar, lanjut Rahmad, Pupuk Kaltim menggagas inovasi lewat program bertajuk Community Forest. Melalui program ini, Pupuk Kaltim akan bekerja sama dengan para mitra untuk melakukan penanaman 10 juta pohon hingga 2030.

Salah satu mitra yang mendukung program Community Forest Pupuk Kaltim adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pupuk Kaltim yang diwakili Rahmad beserta tim berkesempatan melakukan audiensi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa beserta jajarannya di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Rahmad berterima kasih atas dukungan dan respons positif yang diberikan Andika terhadap program Community Forest. Ia berharap, sinergi baik antara Pupuk Kaltim dan TNI bisa berkontribusi langsung terhadap target pengurangan emisi karbon perusahaan.

Rahmad menambahkan bahwa selain mengurangi emisi karbon melalui penanaman tanaman keras produktif, program Community Forest juga bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Selain itu, program tersebut juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan masyarakat sekitar serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.

Dirut Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. DOK. Pupuk Kaltim. Dirut Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

Adapun dukungan TNI terhadap program yang digagas Pupuk Kaltim itu diwujudkan dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas pemeliharaan untuk penanaman 10 juta pohon hingga 2030.

Andika menilai, program Community Forest sangat bagus. Melalui program ini, TNI bisa ikut berkontribusi langsung dalam pemeliharaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim.

“Kami berharap, kerja sama tersebut bisa jadi contoh pihak lain untuk terlibat secara langsung dalam menjaga lingkungan hidup,” ujar Andika.

Baca juga: Program Tata Kelola Lingkungan Pupuk Kaltim Raih Properda Emas Pemprov Kalimantan Timur

Adapun tanaman yang akan ditanam dalam program Community Forest adalah tanaman buah tahunan, tanaman kehutanan, tanaman endemik yang langka, serta tanaman pesisir, seperti mangrove dan lamun.

Penanaman akan dilakukan pada beberapa area, seperti lahan kritis, lahan tidur atau kurang produktif, lahan bekas tambang, serta area pesisir pantai.

Rahmad berharap, penanaman tanaman yang dilakukan lewat program Community Forest bisa mempercepat pengurangan emisi karbon yang menjadi tujuan Pupuk Kaltim pada 2030. Program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 5.379 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

“Semoga program tersebut bisa menularkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa depan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com