Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang RI dengan China Masih Defisit 5,51 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/09/2022, 20:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan China masih defisit sebesar 5,51 miliar Dollar AS di sepanjang Januari-Agustus 2022. Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini perdagangan dengan China akan surplus di akhir tahun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, nilai ekspor komoditas nonmigas Indonesia ke China sepanjang Januari-Agustus 2022 mencapai 39,08 miliar dollar AS, sementara nilai impor dari China ke Indonesia sebesar 44,59 dollar AS.

Khusus untuk Agustus 2022 saja, perdagangan RI dan China tercatat defisit sebesar Rp 411,7 juta dollar AS. Angka itu terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke China sebesar 6,16 miliar dollar AS, sedangkan nilai impor China ke Indonesia mencapai 6,57 miliar dollar AS.

"Dengan Tiongkok defisit sebesar 411,7 juta dollar AS, terbesar adalah untuk komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS84, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: BPS: Neraca Dagang RI Surplus 5,76 Miliar Dollar AS pada Agustus 2022

Selain dengan China, neraca perdagangan Indonesia juga defisit terhadap Australia dan Thailand pada Agustus 2022.

Tercatat dengan Australia, Indonesia mengalami defisit sebesar 678,6 juta dolar AS, mencakup nilai ekspor sebesar ke Australia sebesar 266,2 juta dollar AS dan impor dari Australia mencapai 944,8 dollar AS. Komoditas impor utamanya komoditas serealia (HS 10) dan bahan bakar mineral (HS 27).

Kemudian neraca dagang dengan Thailand tercatat defisit sebesar 289,1 juta dollar AS. Terdiri dengan nilai ekspor RI ke Thailand mencapai 614,6 juta dollar AS, sementara nilai impor dari Thailand ke RI sebesar 903,7 juta dollar AS.

"Dengan Thailand ini, utamanya untuk komoditas mesin dan perlengkapan mekanis serta bagiannya HS 84, serta komoditas plastik dan barang dari plastik HS 39," kata Setianto.

Baca juga: Gara-gara Perang, Neraca Dagang RI dengan Rusia-Ukraina Defisit hingga Maret 2022

Surplus neraca dagang

Kendati demikian, terdapat tiga negara yang neraca perdangangannya dengan Indonesia mengalami surplus yaitu India, Amerika Serikat (AS), dan Filipina.

Surplus dengan India tercatat sebesar 1,8 miliar dolar, terdiri nilai ekspor ke India sebesar 2,47 miliar dollar AS dan impor dari India sebesar 657 juta dollar AS.

Kemudian dengan Amerika Serikat sebesar 1,6 miliar dollar AS, terdiri dari nilai ekspor ke Amerika Serikat sebesar 2,58 miliar dollar AS dan nilai impor dari Amerika Serikat sebesar 932,5 juta dollar AS.

Sedangkan pada Filipina surplus sebesar 1,09 miliar dillar AS dengan nilai ekspor ke Filipina mencapai 1,20 miliar dollar AS dan nilai impor dari Filipina sebesar 115 juta dollar AS.

Baca juga: BPS: hingga Juli 2022, Neraca Dagang RI Surplus 27 Bulan Berturut-turut

Halaman:


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com