Sektor Teknologi Ambles, IHSG Ditutup Melemah 0,58 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis (29/9/2022) hari ini. Sektor teknologi menjadi pemberat pergerakan IHSG hari ini.

Melansir data RTI, pada awal perdagangan indeks saham sebenarnya bergerak di zona hijau. Namun, memasuki pukul 10.00 WIB, IHSG mulai bergerak di zona merah dan pelemahan pun terus berlanjut, hingga akhirnya ditutup melemah 0,58 persen ke 7.036,19.

Statistik menunjukan, 423 saham ditutup di zona merah, 149 saham hijau, dan 114 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 12,68 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 23,84 miliar saham.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah pada Penutupan Sesi I

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi saham paling banyak ditransaksikan, dengan nilai sebesar Rp 760,4 miliar, diikuti Bumi Resources (BUMI) sebesar Rp 592,3 miliar, dan Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 524,4 miliar.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 9 dari 11 indeks sektoral melemah, di mana sektor teknologi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni 1,95 persen. Di sisi lain, sektor kesehatan mencatatkan penguatan paling tinggi, yakni 0,92 persen.

BFI Finance (BFIN) menjadi saham LQ45 yang mencatatkan koreksi paling dalam, yakni 4,44 persen ke Rp 1.075, diikuti Bank Jago (ARTO) anjlok 4,29 persen ke Rp 6.700, dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) turun 3,10 persen ke Rp 250.

Baca juga: Pasar Masih Khawatir Resesi Global, Tren Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut

Di sisi lain, saham saham Medco Energi (MEDC) menjadi top gainer dalam indeks LQ45, yakni menguat 2,87 persen ke Rp 895, kemudian diikuti Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) menguat 1,97 persen ke Rp 9.075, dan Harum Energy (HRUM) naik 1,70 persen ke Rp 1.790.

Sementara itu, bursa regional Asia lain terpantau bergerak variatif atau mixed, di mana Nikkei menguat 0,95 persen dan Straits Times naik 0,14 persen. Di sisi lain, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,49 persen dan Shanghai Komposit turun 0,13 persen.

Baca juga: Ekonomi Membaik dan Ada Intervensi BI, Rupiah Diprediksi Segera Menguat