Grup Bakrie dan Grup Salim Berkongsi Kuasai BUMI Resources

KOMPAS.com - Grup Salim resmi masuk sebagai investor PT BUMI Resources Tbk (BUMI) dengan menyuntikkan modal Rp 24 triliun. Selama ini, kepemilikan perusahaan batu bara itu lekat dengan Grup Bakrie.

Hal tersebut dilakukan setelah para pemegang saham menyetujui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/10/2022).

"Maka rapat telah menyetujui mata acara tunggal rapat sebagai yang diusulkan sehingga terjadi keputusan yang sah dan mengikat," kata Direktur Bumi Resources R. A. Sri Dharmayanti dikutip dari Kontan.

Berdasarkan hasil pemungutan suara (voting), sebanyak 96,22 persen pemegang saham menyetujui pelaksanaan private placement dan sisanya 3,72 persen menolak.

Baca juga: Grup Bakrie, Raja Batubara di Indonesia

Sebagai informasi saja, BUMI telah melakukan PMTHMETD saham sebanyak-banyaknya 200 miliar saham biasa Seri C pada harga Rp 120 per saham.

Nilai keseluruhan dari aksi korporasi ini adalah sebesar-besarnya Rp 24 triliun. Jumlah ini setara dengan sebesar-besarnya 1,6 miliar dollar AS pada kurs tukar Rp 15.000 per dolar AS yang telah disepakati antara BUMI dan investor.

Saham hasil PMTHMETD tersebut pun akan diborong oleh 2 perusahaan yang dikendalikan Salim Group yang berbasis di Hong Kong yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investements Limited (TGIL).

Keduanya akan memiliki masing-masing kepemilikan 85 persen dan 15 persen saham yang dilepas BUMI Resources.

Nantinya dana hasil private placement ini bakal digunakan menyelesaikan kewajiban berupa pembayaran Utang PKPU dan tambahan modal kerja serta pembayaran biaya-biaya terkait.

Baca juga: Jungle Land, Grup Bakrie, dan Gaji Karyawan yang Belum Dibayar