Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos PLN: 5 Giga Watt PLTU Akan Dipensiunkan Sebelum Tahun 2030

Kompas.com - 11/10/2022, 20:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, sebelum tahun 2030 pihaknya akan mempensiunkan sebanyak 5 Giga Watt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Hal ini sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang memperkuat komitmen dalam melaksanakan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE).

“Kita akan mempensiunkan dini PLTU, ada 5 GW PLTU yang akan pensiun dini sebelum tahun 2030, dan lebih dari 5 GW lagi akan dipensiunkan di atas tahun 2030, ini sangat sulit, dan belum cukup,” kata Darmawan dalam acara Bincang Dua Puluh Bersama PLN “Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional” di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Presiden Minta PLTU Batu Bara Dipensiunkan, Bagaimana Nasib Pekerjanya?

Darmawan mengatakan, satu setengah tahun lalu pihaknya sudah mempensiunkan 2 GW PLTU batu bara, dan digantikan dengan 1,1 GW pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Namun, hal ini dinilai belum cukup, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru, hingga tahun 2030 akan dibangun 51,16 persen pembangkit Energi Baru Terbarukan atau EBT yang berasal dari hidro, panas bumi, angin, solar, hingga ombak.

“Dalam RUPTL baru, di dalamnya kita akan tambahkan. Penambahan pembangkit dari sekarang sampai tahun 2030 adalah 51,6 persen ada hidro, panas bumi, angin, solar, kemudian akan kita tambahkan, ombak,” lanjut Darmawan.

Baca juga: Pemerintah Resmi Larang Pembangunan PLTU Baru

Darmawan mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berupaya keras untuk mendorong penerapan EBT. Selain melakukan review kembali pembangkit yang akan dipensiunkan dini, pihaknya juga sempat membatalkan kerja sama dengan Independent Power Producer (IPP).

Hal ini dilakukan pada tahun 2000, dimana PLN membatalkan kontrak 1,4 GW dengan perusahaan energi AS. Dalam hal ini, PLN terpaksa harus menelan kerugian 380 juta dollar AS, dan membayar legla fee senilai 25 juta dollar AS.

“Jadi dalam hal ini perjuangan kita all out. Hari ini emsisi kita sekitar 240 juta ton per tahun, di tahun 2060 tanpa intervensi, emisi gas rumah kaca akan meningkat dari 240 juta ton menjadi 920 juta ton,” tegas dia.

Baca juga: PLTP Bisa Gantikan PLTU, Tapi Harga Listriknya Perlu Ditekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com