Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan Ekonomi Umat lewat "Pesantrenpreneur"

Kompas.com - 15/10/2022, 19:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama 32 BUMN lainnya menggelar Bakti BUMN untuk santri yang meliputi program Magang Santri dan Pesantrenpreneur di Jawa Timur.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren. Dia berpandangan, di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri.

"Kami meyakini para santri dan santriwati akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat," ujarnya melalui siaran pers PTPN, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Beroperasi Juni 2023, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Program Magang Santri dan Pesantrenpreneur, lanjut Erick, merupakan kolaborasi antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM.

"Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya, termasuk di sektor digital," kata dia.

Erick berharap program tersebut akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kewirausahaan sehingga pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur.

"Dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas, maka santri akan jadi penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional," kata Erick.

Baca juga: F1H2O Diharapkan Tingkatkan Indeks Pariwisata Danau Toba

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program yang dilakukan Kementerian BUMN.

"Kegiatan ini tentu sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, guna mewujudkan kemajuan peradaban dan perekonomian nasional," ujar Abdul Gani.

Pondok pesantren dinilai memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PTPN III turut berkontribusi aktif dalam mendorong pengembangan pendidikan di pondok pesantren.

Baca juga: 5 Cara Cek Kartu Keluarga Online dari HP

"Harapannya, sehingga tidak saja membangkitkan ekonomi umat, tetapi juga ekonomi kerakyatan," harapnya.

Program Pesantrenpreneur atau Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN, diikuti oleh 78 pengajar dari 26 pesantren di Jawa Timur dan telah mengikuti program Training of Trainer (ToT) pada Mei 2022 lalu.

Mereka dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan, di antaranya pembelajaran tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.

Baca juga: KEK Sanur Diyakini Mampu Serap 43.000 Tenaga Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com