Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Perusahaan Jepang, Anak Usaha Pertamina Ini Incar Bisnis Pengangkutan di Luar Negeri

Kompas.com - 19/10/2022, 09:20 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

NUSA DUA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang perkapalan dan logistik, PT Pertamina International Shipping (PIS) menggandeng perusahaan Jepang NYK dalam rangka ekspansi bisnis.

Kerja sama tersebut tertuang dalam perjanjian kepemilikan saham (Shareholder Agreement) dan Strategic Alliance Agreement (SAA). Dalam hal ini, NYK mengambilalih 1 persen saham PIS dengan nilai 20 juta dollar AS. Sementara selebihnya 99 persen tetap dimiliki oleh Pertamina.

CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menuturkan kepemilikan saham PIS oleh NYK merupakan sebuah komitmen dari perusahaan tersebut untuk bisa berkolaborasi lebih jauh dalam mengerjakan berbagai proyek dan bisnis lainnya.

Baca juga: Wujudkan Transisi Energi, Anak Usaha Pertamina Incar "Green Financing"

"Kerja sama dengan NYK ini adalah langkah strategis, yang memungkinkan kami bisa mengembangkan bisnis marine logistic lebih luas lagi. Tidak hanya di Indonesia namun juga di negara lainnya," ujar Yoki di sela-sela SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).

NYK merupakan salah satu perusahaan kapal terbesar di dunia yang berbasis di Jepang. Saat ini perusahaan tersebut memiliki sekitar 800 kapal. Adapun PIS mengelola sekitar 300 kapal dan dari jumlah tersebut sekitar 80 kapal merupakan milik sendiri. 

Yoki mengungkapkan pangsa pasar terbesar PIS masih melayani Pertamina Group yakni hingga 90 persen. Akan tetapi ke depan perseroan akan memperbesar pangsa pasar di luar Pertamina.

Baca juga: Kementerian BUMN Dorong Pertamina Lanjutkan 8 Inisiatif Strategis Transisi Energi

 

Salah satu yang dilakukan adalah melayani pengangkutan LNG, chemical, serta lainnya. Untuk mendukung rencana tersebut, PIS membuka cabang di sejumlah negara seperti halnya di Dubai Uni Emirat Arab, London Inggris, serta Jepang.

"Dengan kantor cabang tersebut, bagi kami yang penting adalah bagaimana dapat akses ke pasar dan dapat kontrak. Sementara untuk investasi akan mengikuti," kata Yoki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com