Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APJII: Investasi Pembangunan Jaringan Telekomunikasi di IKN Sangat Menjanjikan

Kompas.com - 20/10/2022, 17:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha dalam negeri ikut mendukung program pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Dia berharap pengusaha dalam negeri bisa ikut menjajaki peluang dari IKN.

Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan, IKN merupakan proyek strategis nasional. Dalam program strategsi nasional selalu ada peluang bisnis dan investasi.

Baca juga: Soal Investasi IKN, Erick Thohir: Jangan Ada Persepsi Jakarta Ditinggalkan

"APJII melihat peluang bisnis dan investasi pembangunan jaringan telekomunikasi di IKN sangat menjanjikan. Pembangunan jaringan telekomunikasi ini menjadi peluang investasi yang sangat bagus bagi pengusaha jasa internet yang tergabung di APJII," kata Arif dilansir dari Kontan, Rabu (19/10/2022).

Dengan adanya payung hukum IKN, yaitu UU Nomor 3 Tahun 2022, pemerintah telah memberikan kepastian peluang usaha.

Baca juga: Pekan Ini, Pemerintah Rayu Pelaku Usaha Bangun Usaha di IKN

Payung hukum ini menjadi rujukan bagi lebih dari 800 penyelenggara jasa internet dan 2.500 perusahaan teknologi yang bernaung di APJII untuk turut mempersiapkan investasi bisnis di IKN.

Arif meminta kepada Badan Otorita Ibu Kota Nusantara untuk dapat segera memberikan cetak biru yang lebih rinci mengenai jaringan telekomunikasi yang kelak akan diimplementasikan.

"Dengan adanya roadmap yang rinci dan transparan akan mempermudah seluruh anggota APJII untuk dapat menghitung peluang investasi penggelaran jaringan telekomunikasi di IKN. Dengan adanya jaringan telekomunikasi yang dibangun di IKN, APJII berharap nantinya IKN akan menjadi pusat iiovasi dan penggembangan teknologi informasi di Indonesia," ujar Arif. (Ahmad Febrian)

Baca juga: Skema KPBU Proyek IKN Tarik Minat Investor Asing

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Anggota APJII Siapkan Investasi Pembangunan Jaringan Telekomunikasi di Ibu Kota Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com