Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peneliti LPEM UI: Stok Beras Nasional Aman, Bahkan Melimpah

Kompas.com - 29/10/2022, 10:40 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk, tercatat produksi padi pada 2022 mencapai 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka ini meningkat sebesar 1,25 juta ton atau 2,30 persen ketimbang 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Riyanto. Menurutnya, dengan jumlah tersebut, stok beras nasional masih cukup banyak.

Ia menilai, stok beras nasional bukan menipis, melainkan sedikit terganggu karena fenomena musiman. Menurutnya, hal tersebut bukan hal yang aneh.

“Memasuki Oktober berarti memasuki musim tanam, otomatis harga akan naik, tetapi kenaikkannya juga masih normal. Di sini kesempatan petani untuk melepas beras ke pasar. Mereka harus menikmati juga harga yang bagus ini,” ujar Riyanto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Stok Beras Nasional Masih Banyak, Ketum Perpadi: Akhir 2022 Kurang Lebih Mencapai 8 Juta Ton

Berdasarkan data yang sama, lanjutnya, produksi beras konsumsi penduduk mencapai 32,07 juta ton pada 2022. Angka ini meningkat 718.030 ton atau 2,29 persen jika dibandingkan produksi beras pada 2021 yang hanya 31,36 juta ton.

Sementara itu, produksi beras pada 2022 mengalami surplus sebesar 1,88 juta ton atau lebih tinggi ketimbang surplus pada 2021 yang hanya 1,31 juta ton.

"Jadi, mana mungkin beras menipis sementara data BPS mengatakan kondisi beras melimpah. Bisa dihitung dari mana sumbernya. (Beras) yang di Bulog dan ada juga yang di lapangan atau di masyarakat," katanya.

Riyanto juga mengungkapkan bahwa dari data BPS, prognosa luas padi pada 2022 mencapai 10,61 juta hektare (ha) dengan produktivitas mencapai 5,2 ton per ha. Sementara itu, produksi beras mencapai 55,67 juta ton GKG atau setara dengan 32,07 juta ton beras.

Baca juga: Stok Beras di Bulog Tipis, Ekonom: Anggaran Bulog Perlu Dinaikkan

Kemudian, untuk konsumsinya mencapai 30,20 juta ton, surplus setahun 1,87 juta ton, dan surplus kumulatif 11,64 juta ton.

Dengan angka tersebut dan hasil Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) BPS pada April 2022 yang mencapai 10,15 juta ton, menurut Riyanto, stok beras nasional cukup aman.

Lebih lanjut, Riyanto menjelaskan, hal yang terpenting saat ini adalah mendorong Bulog agar memiliki kemampuan untuk membeli beras di atas Harga Pokok Penjualan (HPP). Dengan cara ini, kondisi perberasan nasional dapat dikendalikan.

“Para petani juga akan merasakan keuntunganya. Apalagi sejak 2019 hingga sekarang pemerintah tidak lagi impor beras umum. Jika ada, itu hanya impor beras khusus dan beras pecah (menir),” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com