Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pupuk dan Solar Naik, Laba Bersih Austindo Turun

Kompas.com - 02/11/2022, 20:18 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, mencatatkan penurunan laba bersih hingga September 2022. Ini utamanya disebabkan oleh beban pokok pendapatan yang meningkat lebih pesat dari pendapatan perusahaan.

Berdasarkan dokumen laporan keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham ANJT itu membukukan laba bersih sebesar 20,96 juta dollar AS hingga akhir kuartal III-2022. Realisasi ini turun 15,04 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar 24,67 juta dollar AS.

Pendapatan perusahaan sebenarnya meningkat 5,72 persen secara yoy menjadi 201,87 juta dollar AS. Ini selaras dengan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebesar 1,8 persen menjadi 204.220 metrik ton.

Baca juga: Sanksi bagi Perusahaan yang Tidak Mendaftarkan Karyawannya sebagai Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Di sisi lain, harga jual rata-rata (HJR) perusahaan juga meningkat sebesar 16,8 persen secara yoy menjadi 878 dollar AS per metrik ton. Peningkatan HJR juga terjadi pada komoditas inti sawit dan minyak inti kelapa sawit.

Namun demikian, beban pokok pendapatan perusahaan melesat 26,19 persen secara yoy, dari 123,23 juta dollar AS menjadi 155,50 juta dollar AS. Sehingga pada akhirnya laba bruto perusahaan tergerus menjadi 43,36 juta dollar AS dari 67,70 juta dollar AS.

"(Peningkatan beban pokok pendapatan) karena pembelian TBS eksternal yang lebih tinggi dan juga dampak dari kenaikan harga pupuk dan solar," tulis manajemen Austindo Nusantara, dikutip Rabu (2/11/2022).

Baca juga: BI: Sekitar 6 Miliar Dollar AS Cadangan Devisa RI Dialokasikan untuk Obligasi Berkelanjutan

Meskipun laba bersih mengalami penyusutan, Direktur Utama Austindo Nusantara Lucas Kurniawan mengaku optimis dengan prospek bisnis perusahaan hingga akhir tahun. Pembukaan keran ekspor serta pembebasan pungutan ekspor akan menjadi katalis bisnis di sisa tahun ini.

"Prospek bisnis kelapa sawit masih akan terus tumbuh. Kami perkirakan tren positif produksi CPO akan berlanjut pada kuartal empat 2022," ucapnya.

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com