Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Lalu Merah, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?

Kompas.com - 28/11/2022, 06:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 21-25 November 2022 bergerak variatif cenderung melemah. Tercatat, selama sepekan indeks saham nasional terkoreksi 0,41 persen ke level 7.053,15.

Pelemahan itu selaras dengan rata-rata volume transaksi bursa yang turun 1,58 persen menjadi 17,99 miliar saham dari 18,27 miliar saham. Ini diikuti dengan nilai transaksi harian yang mengalami penurunan 16,25 persen menjadi Rp 10,40 triliun dari Rp 12,42 triliun pada pekan sebelumnya.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pada awal pekan pergerakan masih akan cenderung bergerak dalam rentang sideways dengan potensi kenaikan terbatas. IHSG diproyeksi bergerak pada rentang 7.011-7.157.

Baca juga: IHSG Melemah dalam Sepekan, 10 Saham Ini Masih Catatkan Penguatan Signifikan

Menurut dia, menguatnya nilai tukar rupiah serta masih tercatatnya masuknya modal asing (capital inflow) secara tahun kalender turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

“Oleh karenanya, jika terjadi koreksi wajar maka para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian saham fundamental kuat dengan likuiditas tinggi,” tutur dia, dalam risetnya, Minggu (27/11/2022).

William mengungkapkan, sejumlah saham yang menarik untuk dilirik pada Senin (28/11/2022) hari ini ialah, BBRI, SMGR, BBNI, GGRM, JSMR, AALI, dan SMRA.

Sementara itu, Praktisi pasar modal William Hartanto bilang, kondisi perdagangan hari ini akan menjadi masa penentu IHSG pada pekan terakhir November. Indeks bursa saham berpotensi bergerak sideways atau menguat dan kembali ke level 7.100.

“Perdagangan akhir pekan lalu seolah menjawab keraguan kami terhadap window dressing IHSG yang sudah diperbincangkan di luar sana. Akhirnya seperti dijawab sendiri oleh pasar bahwa pergerakan IHSG masih akan dibuat sideways,” ucapnya.

Baca juga: Selama Sepekan Aliran Modal Asing Masuk RI Sebesar Rp 11,71 Triliun dari Pasar SBN dan Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com