Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Gas Bumi di Semarang, Kendal, dan Batang Diperluas

Kompas.com - 06/12/2022, 19:29 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Memperluas pasar gas bumi di Semarang, Kendal, dan Batang, Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, mulai membangun pipa distribusi gas bumi dari Mangkang menuju Kawasan Industri Kendal (KIK). Gas bumi untuk KIK bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (PEPC JTB).

Pelaksanaan kegiatan first welding atau pengelasan pertama pipa distribusi menuju KI Kendal pada Selasa, (6/12/2022). Pembangunan pipa ini juga melanjutkan pemanfaatan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Pipa Cisem).

Di tahap awal, gas bumi di KI Kendal berpotensi akan diserap oleh 7 pelanggan industri dengan kebutuhan kurang lebih 3,4 - 4 BBTUD.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyebutkan, KIK masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diharapkan selesai semester 1 2024. Ini sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi.

"Sudah ada koordinasi yang kuat antara pipa Cisem dan pipa distribusi oleh PGN yang langsung masuk ke kawasan industri. Pembangunan infrastruktur gas ini akan menambah kemampuan daya saing di sektor industri, khususnya Jawa Tengah," ujar Wahyu melalui keterangannya, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: PT CPB Operasikan Pabrik Olahan Makanan Beku Senilai Rp 120 Miliar di Kawasan Industri Kendal

Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengakui sumber energi gas untuk Jateng sangat besar dan proyek ini dapat memenuhi kebutuhan berbagai Kawasan Industri termasuk KIK, Wijaya Kusuma, KIT Batang, dan KI Brebes.

Pasalnya kebutuhan gas di kawasan industri diprediksi berkembang pesat setelah pengembangan infrastruktur. Pada tahun 2027 diprediksi penyerapan KIT Batang 79 MMSCFD untuk seluruh klaster seluas 3.100 hektar.

“Skema yang akan digunakan antara lain CNG Trucking untuk konsumen yang jauh dari pipa. Kemudian, pengembangan pipa gas Gresik Semarang yang dilanjutkan pipa distribusi hingga pelanggan industri dan rumah tangga,” bebernya.

Baca juga: PLN Bakal Pasok Listrik 40.000 kVA ke Kawasan Industri Kendal

Pipa Cisem Tahap 1 untuk ruas Semarang-Batang ditargetkan selesai tahun 2023. Selanjutnya, KIK dan KIT Batang akan siap menyerap pasokan gas di Jateng.

Lebih lanjut, Koordinator Prencanaan Pembangunan Agung Kuswardono mengatakan proyek ini merupakan sinergi pemerintah dan BUMN untuk ketersediaan energi.

“Tidak hanya industri, kawasan yang dilewati pipa gas masuk kriteria sebagai kota yang dapat dibangun jargas. Di Semarang cukup masif dan juga dibangun oleh PGN," jelas Agung.

Baca juga: Kementerian ESDM: Gas Bumi Paling Besar Dimanfaatkan Industri, Disusul untuk LNG dan Pupuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com