Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mau Sukses Berbisnis? Bangun Tim yang Solid

Kompas.com - 07/12/2022, 15:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

AKHIR kisah sang legenda hidup Cristiano Ronaldo di Manchester United (MU) tenyata berakhir tidak manis.

Setelah ditransfer ke Real Madrid pada 2009, sempat “transit” di Juventus pada 2018 dan akhirnya “pulang” ke MU pada 2021, wawancara dengan Piers Morgan mengakhiri cerita indah anak kesayangan sir Alex Ferguson ini.

Kini Ronaldo berstatus tanpa klub di Piala Dunia Qatar 2022. Kabarnya tak satu pun klub Eropa yang berlaga di liga Champions berminat untuk meminangnya.

Kini tersisa klub Premier League Newcastle United dan sebuah klub dari Arab Saudi yang masih meminatinya.

Nasib sang mega bintang tampak tidak terlalu bagus di penghujung karier yang tak lama lagi berakhir. Bukan cuma faktor usia menua yang berdampak pada ketajaman mencetak gol, tapi terutama pada karakter “super” yang melekat.

Sebagai salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada di dunia, Ronaldo merasa perlu dilayani oleh tim dan manajer.

“Tuntutan” ini tentu sulit dipenuhi bagi kesebelasan sepakbola yang notabene adalah sebuah tim. Ego individu mestinya ditekan demi keutuhan tim. Bukan dibalik.

Tak kurang Bayern Muenchen, klub elite Jerman yang sempat dikabarkan berniat mendatangkan sang mega bintang, dengan tegas menjawab tak berminat karena tidak sesuai kebutuhan tim dan visi bermain yang dikembangkan sang manajer.

Benefit keberadaan tim

Pelajaran yang bisa dipetik dari Ronaldo adalah betapa pentingnya keberadaan tim sebagai jalan menuju sukses. Kehebatan individu juga semestinya didedikasikan untuk prestasi tim.

Dalam dunia bisnis kontribusi tim sangat menentukan untuk keberlanjutan usaha.
Ketika entitas bisnis akan didirikan, sangat dianjurkan untuk membentuk tim terlebih dahulu.

Allen (2012) menyebutkan lima alasan utama mengapa memulai bisnis bersama tim memiliki kesempatan sukses lebih besar daripada menjalankan sendiri.

Pertama, upaya intens dan keras yang diperlukan ketika menjalankan bisnis dapat dibagi di antara personel tim. Betapa beratnya upaya yang harus dikeluarkan jika dijalankan seorang diri.

Kedua, ketika ada salah satu anggota tim keluar, maka keberlanjutan bisnis relatif masih tetap terjamin. Setidaknya tidak mengakibatkan usaha menjadi tutup.

Ketiga, keberadaan anggota tim dengan beragam keahlian inti yang dibutuhkan, yaitu pemasaran, keuangan dan operasi, semestinya membuat aktivitas dapat berjalan tanpa harus merekrut personel lain dari luar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com